Terjadi Musim Pancaroba Selama Periode Lebaran, Pengelola Wisata Diminta Siapkan Mitigasi Bencana

Jum'at, 28 Maret 2025 | 19:54 WIB
Terjadi Musim Pancaroba Selama Periode Lebaran, Pengelola Wisata Diminta Siapkan Mitigasi Bencana
Ilustrasi wisata pantai. [kemenparekraf.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pariwisata mengimbau seluruh pelaku industri pariwisata untuk menyiapkan langkah mitigasi dalam mengantisipasi potensi kepadatan di destinasi wisata favorit hingga perubahan cuaca, terutama di daerah rawan bencana menjelang musim libur Lebaran 2025.

“Kementerian Pariwisata secara keseluruhan mengantisipasi situasi katakanlah yang tidak diharapkan. Sebelumnya, Kemenpar mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pariwisata tentang penyelenggaraan berwisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan ke seluruh Indonesia," kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (28/3/2025).

Hariyanto mengatakan pihaknya telah mengeluarkan Surat Imbauan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur tentang asesmen risiko untuk antisipasi destinasi terutama yang memiliki kerawanan tinggi untuk dapat mempersiapkan destinasinya.

Kementerian Pariwisata juga menjalin kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beserta pihak lain dalam mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional (SISPARNAS) sebagai platform untuk memberikan edukasi manajemen krisis pada masyarakat.

Di dalamnya juga terdapat informasi dari BMKG soal kondisi cuaca di berbagai daerah termasuk di dalamnya cuaca di destinasi wisata.

Hariyanto melanjutkan posko TIC (Tourist Informatiom Center) seperti Yogyakarta dan Bintan sudah diaktifkan untuk melakukan pemantauan dan koordinasi virtual.

"Kita lebih kepada bagaimana stakeholders termasuk khususnya pemerintah daerah mengantisipasi itu semua dengan media digital," ujar Hariyanto.

Ilustrasi Pulau Lengkuas, tempat wisata di Babel. Jumlah wisman yang berkunjung ke Babel meningkat di bulan Juli 2022. [ANTARA]
Ilustrasi Pulau Lengkuas, tempat wisata di Babel. Jumlah wisman yang berkunjung ke Babel meningkat di bulan Juli 2022. [ANTARA]

Sebelumnya Kondisi cuaca di Provinsi Banten diprediksi aman selama periode libur Lebaran Idul Fitri 2025. Namun untuk wilayah Provinsi Lampung ada potensi curah hujan meningkat pada akhir bulan Maret.

Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan kalau Lampung berpotensi alami kenaikan curah hujan pada 28 Maret hingga 1 April.

Baca Juga: Jangan Nekat! Cek Dulu Cuaca Jalur Mudik Lebaran 2025 Lewat Aplikasi BMKG Ini

Mengingatkan pernah terjadi sejumlah bencana di Banten dan Lampung, sehingga pemerintah daerah setempat diminta tetap meningkatkan kesiapsiagaan selama periode lebaran.

“Untuk bencana di Provinsi Banten dan Lampung kami mencatat, untuk Banten meskipun tidak bisa diprediksi, namun harus diwaspadai bencana gempa, tahun 2022 gempa di Pandeglang. Kemudian Gunung Anak Krakatau dua tahun ini kondusif, tapi kami ingatkan tahun 2022 dan 2023 sempat aktif,” kata Suharyanto dalam rapat tingkat menteri, dikutip Jumat (28/3/2025).

“Tentunya untuk pemerintah daerah tetap harus waspada dan tingkatkan kesiapsiagaan,” tambahnya.

Dalam rangka libur lebaran, personel BNPB dan BPBD telah menurunkan tim untuk bersiaga membantu jika ada keadaan darurat di sejumlah titik yang dilalui para pemudik.

“Ada pos gabungan BNPB, BPBD, TNI dan Polri. Lengkap ada logistik, tempat istirahat dan dilengkapi peralatan penanggulangan bencana. Apabila terjadi bencana bisa mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan cepat,” tutur Suharyanto.

Keterlibatan TNI dan Polri di kondisi bencana itu untuk mempercepat penanganan di lokasi bencana.

“Kita punya MoU dengan Panglima dan Kapolri, ketika ada bencana tentu saja kekuatan di lapangan di samping BNPB dan BPBD ada unsur TNI Polri bisa bergerak secara cepat,” ujarnya.

Usai rapat, rombongan melanjutkan kegiatan dengan menyapa para penumpang yang akan melakukan penyeberangan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung dan memeriksa sejumlah fasilitas yang ada di Pelabuhan Merak.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati juga menyampaikan bahwa periode mudik lebaran tahun ini menjadi masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau (pancaroba).

Kondisi itu ditandai dengan cuaca ekstrem seperti hujan lebat berdurasi singkat, petir, angin kencang, serta kemungkinan terjadinya angin puting beliung dan hujan es di beberapa wilayah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI