Mudik Lebaran 2025, Siap-siap Gelombang Tinggi dan Angin Kencang Ancam Penyeberangan!

Jum'at, 28 Maret 2025 | 10:46 WIB
Mudik Lebaran 2025, Siap-siap Gelombang Tinggi dan Angin Kencang Ancam Penyeberangan!
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikora Karnawati. [Suara.com/Dea]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikora Karnawati menyampaikan ada potensi air pasang maksimum ketika periode lebaran Idul Fitri 2025.

Oleh sebab itu, koordinasi dilakukan kepada pihak pelabuhan untuk meningkatkan kewaspadaan dalam keberangkatan kapal.

"Beberapa waktu kami koordinasi dengan terutama penyeberangan Merak Bakauheni juga penyeberangan yang lain," kata Dwikorita kepada wartawan ditemui di Jakarta, Kamis (27/3/2025).

Puncak gelombang tinggi diperkirakan akan terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025. Gelombang tinggi berupa pasang maksimum yang dapat mencapai 60 centimeter.

Dwikorita menyampaikan bahwa air laut bisa sampai mencapai bibir dermaga bila ketinggiannya mencapai pasang maksimum. Tinggi air pasang tersebut berisiko mengganggu proses bongkar muat kapal.

"Dan ini akan mengganggu sandar kapal. Itu diprediksi akan terjadi di pagi hingga siang hari, kira-kira pukul 7 hingga pukul 1 siang. Namun tidak langsung naik gitu di tanggal 29, berangsur-angsur dari tanggal 27 hari ini, naik sedikit-sedikit 28, puncaknya di 29, setelah 29 berangsur-angsur surut lagi," paparnya.

Pada 29 Maret itu diperkirakan akan terjadi air laut pasang maksimum pada pagi hingga siang hari.

Kemudian ketika sore hingga malam hari, terdeteksi ada potensi angin kencang mencapai 20 knot yang disertai gelombang.

Dwikorita menjelaskan kekencangan angin sampai 20 knot itu bisa membuat kapal yang sedang berlabuh menjadi goyang. Sedangkan gelombang terjadi diperkirakan mencapai 2,5 meter.

Baca Juga: H-3 Lebaran, Siap-siap Macet! Kemenhub Imbau Antisipasi Puncak Arus Mudik Hari Ini

"Sehingga kami sudah koordinasi dengan pihak pengelola penyeberangan, juga dengan kementerian perhubungan, dengan kepolisian ya, karena kalau ada peringatan, BMKG akan memberikan peringatan dini. Kalau sampai mengganggu bongkar muat, atau mengganggu besandar, kadang kan harus dihentikan bongkar muatnya," ucapnya.

Penghentian proses bongkar muat kapal akibat cuaca buruk itu bisa mengakibatkan kemacetan antrean.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata Dwikorita, sudah disiapkan beberapa kantong parkir, sebagaimana yang dilakukan sejak 2 tahun lalu.

Sementara itu, ribuan kendaraan pemudik sepeda motor yang akan menyeberang menuju Pulau Sumatera memadati area Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon, Provisi Banten, memasuki H-3 Lebaran 2025 atau Idulfitri 1446 H atau pada Jumat (28/3/2025) dini hari.

Antrean Pemudik Mengular

Dari pantauan Suara.com di lokasi sekitar pukul 04.00 WIB, antrean pemudik sepeda motor mengular hingga ke luar area buffer zone.

Bahkan, akses jalan milik PT Pelabuhan Indonesia (PT Pelindo II) Regional Banten sepanjang 1 kilometer dipenuhi pemudik sepeda motor.

Seorang pemudik asal Jakarta, Andhika (24) mengaku sudah menunggu selama 2 jam untuk bisa masuk ke dalam area buffer zone Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon Provinsi Banten.

"Tadi sampai sini jam 02.00, ini sudah jam 04.00 lebih belum masuk (area buffer zone). Saya dari Cakung mau ke Tanggamus (Lampung)," kata Andhika ditemui di area Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Jumat (28/3/2024) dini hari.

Antrean pemudik sepada motor di Pelabuhan Ciwandan membludak pada H-3 lebaran 2025. [Yandi Sofyan/SuaraBanten.id]
Antrean pemudik sepada motor di Pelabuhan Ciwandan membludak pada H-3 lebaran 2025. [Yandi Sofyan/SuaraBanten.id]

Meski demikian, Andhika mengaku tak ambil pusing dengan lamanya antrean masuk ke area buffer zone, karena sudah terbiasa dengan situasi macet saat arus mudik menjelang lebaran.

"Santai sih, udah biasa juga. Namanya mudik ya, yang lain juga pasti pada pengin pulang kampung. Yah biasa lah ya tiap tahun begini," ujarnya tampak santai meski tengah antre.

Sementara itu, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengemukakan bahwa terjadi lonjakan signifikan jumlah kendaraan pemudik sepeda motor yang akan menyebrang ke Pulau Sumatra melalui Pelabuhan Ciwandan.

Menurutnya, kenaikan volume kendaraan yang akan menyebrang menuju Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan akan terus terjadi hingga H-2 dini hari.

"Ini malam mulai ramai dibandingkan kemarin. Semakin pagi semakin berdatangan. Jadi memang kalau dari prediksi sebenarnya sesuai dengan pola tahun lalu, puncaknya adalah tanggal 27 dan 28 Maret," ungkap Shelvy.

Puncak Arus Mudik

Shelvy Arifin memprediksi puncak arus mudik kendaraan sepeda motor di Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon, Provinsi Banten akan terjadi pada tanggal 27-28 Maret 2025.

Menurut Shelvy, lonjakan para pemudik sepeda motor yang terjadi pada 27-28 Maret 2025 ini lantaran sejumlah pabrik sudah meliburkan karyawannya hingga mengakibatkan lonjakan di Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon, Provinsi Banten.

"Prediksi puncak di Ciwandan ini baru tanggal 27 dan 28 Maret. Saya sudah ngobrol dengan beberapa pemudik, kebetulan mereka karyawan pabrik dan sudah libur," kata Shelvy menjelaskan alasan lonjakan pemudik sepeda motor itu.

"Sesuai prediksi kita tanggal 27 sampai 28 (Maret) puncaknya," ujar Shelvy manambahkan penjelasanya terkait lonjakan pemudik di Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon, Provinsi Banten.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI