Dengan metode reverse image search di Google, AFP menemukan video Raffi Ahmad serupa dengan tayangan siniar di kanal YouTube resminya “Rans Entertainment”.
Dalam tayangan siniar yang tayang pada Juni 2021 tersebut, Raffi Ahmad tidak membahas mengenai diabetes, ia membahas mengenai kehidupan keluarga bersama istrinya.
Kemudian, video yang menunjukkan Dr. Tony Setiobudi serupa dengan video di YouTube resminya berjudul “PERLUKAH BERJEMUR DI SIANG BOLONG UNTUK MENDAPATKAN VITAMIN D?” tayang pada Rabu (11/09/2019).
Tony tidak menyebut soal diabetes, hanya menjelaskan manfaat sinar matahari dan kaitannya dengan vitamin D.
Bisa disimpulkan, unggahan berisi klaim “Raffi Ahmad jelaskan bahwa pemerintah Indonesia secara resmi memasukkan metode air garam ke dalam program nasional untuk perangi diabetes” merupakan konten yang dimanipulasi (manipulated content).

Mitos & Fakta Seputar Air Garam: Benarkah Bisa Menyembuhkan Penyakit?
Air garam sering diklaim memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk menyembuhkan diabetes, melancarkan pencernaan, hingga mendetoksifikasi tubuh. Namun, banyak dari klaim tersebut tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Mari kita bahas mitos dan fakta seputar air garam.
Mitos #1: Air Garam Bisa Menyembuhkan Diabetes
Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa air garam bisa menyembuhkan diabetes. Diabetes adalah kondisi kronis yang membutuhkan pengelolaan medis yang tepat, termasuk pola makan sehat, olahraga, dan obat-obatan jika diperlukan. Konsumsi garam berlebihan justru dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi yang memperburuk kondisi penderita diabetes.
Mitos #2: Minum Air Garam Bisa Mendetoksifikasi Tubuh
Fakta: Tubuh manusia sudah memiliki organ detoks alami, seperti hati dan ginjal, yang bekerja untuk membuang racun. Tidak ada bukti medis yang menunjukkan bahwa air garam bisa mempercepat proses ini. Justru, terlalu banyak mengonsumsi air garam bisa menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
Baca Juga: CEK FAKTA: Patung Naga di Aceh Dihancurkan?
Mitos #3: Air Garam Bisa Melancarkan Pencernaan
Fakta: Air garam memang bisa merangsang pergerakan usus dalam jumlah tertentu, tetapi efeknya bisa berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Konsumsi air garam dalam jumlah besar dapat menyebabkan diare dan dehidrasi, bukannya memperbaiki sistem pencernaan.