Ramadan Berkah: Zakat Tembus Rp41 Triliun, Cak Imin Optimis Atasi Kesenjangan Ekonomi

Kamis, 27 Maret 2025 | 19:36 WIB
Ramadan Berkah: Zakat Tembus Rp41 Triliun, Cak Imin Optimis Atasi Kesenjangan Ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (Suar.com/Lilis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut kalau zakat menjadi kekuatan gotong royong bagi Indonesia. Karena melalui berbagai pembayaran zakat, masyarakat sebenarnya juga telah ikut berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan.

"Gotong royong melalui zakat, baik Zakat Fitrah, Zakat Mal, Infak, Sodakoh adalah potensi yang amat-sangat luar biasa menjadi kekuatan gotong royong. Kita bersyukur, Alhamdulillah, bangsa kita menjadi bangsa yang solid, kuat dalam hal solidaritas, kerjasama, dan kolaborasi terutama di bulan Suci Ramadan ini," kata Cak Imin saat membagikan zakat kepada warga Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (27/3/2025).

Menurut Cak Imin, penerimaan zakat, infak, dan sodaqoh dari masyarakat meningkat pesat selama Ramadan. Selama Ramadan tahun ini dilaporkan penerimaan zakat dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) serta beberapa lembaga zakat di seluruh Indonesia jumlahnya telah mencapai Rp41 triliun.

Total penerimaan itu akan digunakan untuk membangu masyarakat yang berhak menerima zakat. Itu sebabnya, dikatakan Cak Imin, kalau zakat juga menjadi salah satu solusi dari pengentasan kemiskinan, kesenjangan ekonomi, serta pemberdayaan masyarakat.

"Fungsi zakat secara ekonomi amat-amat tinggi dan kita akan terus bahu-membahu mewujudkan zakat sebagai solusi," ucapnya.

Penyaluran zakat kepada warga Cilincing itu dilakukan bersama dengan Rumah Zakat selaku lembaga penggerak yang berperan dalam optimalisasi potensi zakat serta dana keumatan lain, seperti infaq dan sedekah. Menurut Cak Imin, sedekah, infaq, dan zakat dapat menguatkan berbagai sektor sosial-ekonomi masyarakat lewat kolaborasi pemerintah dan para penggerak dana keumatan.

Oleh karena itu, Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan dijadikan sebagai basis konvergensi program pemerintah dengan program-program pemanfaatan dana keumatan yang telah berjalan.

"Sehingga zakat dari dana keumatan maupun bantuan sosial dari pemerintah dapat tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran," pungkasnya.

Prabowo Bayar Zakat Lewat Baznas

Baca Juga: Momen Prabowo Berdoa Usai Bayar Zakat Melalui BAZNAS di Istana Negara

Presiden Prabowo Subianto berjabat tangan saat penyerahan zakat kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/3/2025).(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).
Presiden Prabowo Subianto berjabat tangan saat penyerahan zakat kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/3/2025).(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, beserta sejumlah jajaran menteri dan pejabat Kabinet Merah Putih menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/3).

Prabowo menyerahkan zakat didampingi oleh Ketua Baznas RI Noor Achmad. Presiden juga terlihat membaca niat zakat pada proses penyerahan zakat tersebut.

Pada momen tersebut, Wapres Gibran juga menyerahkan zakat. Usai Presiden dan wapres, sejumlah menteri dan pejabat Kabinet Merah Putih bergiliran melakukan penyerahan zakat melalui Baznas.

Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya peran zakat dalam membantu masyarakat yang masih menghadapi kesulitan hidup. Presiden menilai bahwa banyak saudara sebangsa yang berjuang memenuhi kebutuhan hidup dan mengatasi kondisi yang kurang baik.

"Marilah kita berdoa buat mereka, marilah kita mengulurkan tangan buat mereka. Salah satunya adalah dengan berzakat, berinfak, dan bersedekah. Dengan berzakat kita akan memperdalam rasa syukur dan terima kasih kita kepada Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita," ucap Prabowo.

Selain itu, Prabowo menyampaikan zakat juga menjadi sarana berbagi dengan sesama, menolong kaum duafa, dan meringankan beban hidup mereka.

Zakat disebut sebagai cerminan semangat gotong royong dan upaya mengurangi ketimpangan sosial, sekaligus wujud keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan.

Prabowo berharap zakat yang dikeluarkan dapat menyempurnakan ibadah Ramadhan serta meningkatkan ketakwaan.

"Semoga zakat yang kita keluarkan akan menyempurnakan ibadah Ramadhan kita serta meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT," kata Kepala Negara.

Lebih lanjut Presiden juga mengatakan bahwa potensi zakat di Indonesia masih sangat besar, mencapai Rp327 triliun, sementara realisasi penerimaan tahun ini telah mencapai Rp41 triliun.

Menurutnya, dengan perhitungan yang ada, kemiskinan absolut dapat dihapuskan dengan dana sekitar Rp30 triliun.

"Dalam perhitungan kita, kita dapat menghilangkan kemiskinan absolut hanya dengan sekitar Rp30 triliun. Bayangkan kita bisa hilangkan tahun ini juga kemiskinan ekstrem. Berarti saudara-saudara peran dari Baznas sangat penting, sangat strategis," ucap Presiden.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ketua Baznas RI Noor Achmad mengatakan bahwa pada tahun ini potensi zakat nasional sebesar Rp327 triliun. Namun pihaknya hingga saat ini baru bisa mengumpulkan zakat sebesar Rp41 triliun.

Adapun para pembayar zakat atau muzaki juga terus meningkat. Dia menyampaikan bahwa pada 2021 jumlah muzaki sebesar 10 juta orang. Namun pada 2024 jumlahnya bertambah menjadi 28,1 juta orang.

Noor menilai hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki kesadaran untuk berbagi kepada sesama.

"Jadi artinya masyarakat Indonesia masyarakat yang luar biasa, yang Insya Allah tidak akan menyimpan hartanya, tapi ada sebagian yang ditujukan kepada saudara yang membutuhkan," ucapnya.

"Alhamdulillah dari situ kami bisa melakukan banyak program untuk ekonomi, untuk kesehatan, untuk pendidikan dan lain sebagainya," sambung dia.

Sejumlah menteri dan pejabat yang hadir dalam acara ini di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar.

Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin.

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, dan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI