Jakarta dan Jawa Barat Masih Berpotensi Hujan Sampai 1 April, BNPB Lakukan Rekayasa Cuaca

Kamis, 27 Maret 2025 | 16:40 WIB
Jakarta dan Jawa Barat Masih Berpotensi Hujan Sampai 1 April, BNPB Lakukan Rekayasa Cuaca
Kepala BNPB Suharyanto. [Suara.com/Lilis]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa sejumlah daerah masih berpotensi hujan dan terjadi bencana alam dalam sepekan ke depan. 

Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) curah hujan mulai dari intensitas ringan hingga ekstrem tercatat masih akan terjadi.

Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan, Jakarta dan Jawa Barat termasuk daerah yang masih akan diguyur hujan serta berisiko terjadi bencana.

"Dipastikan tadi untuk DKI Jakarta, tanggal 25 (Maret) sampai tanggal 1 (April), hujan ringan prediksi BMKG. Hanya ada ancaman banjir rob mulai tanggal 28 sampai tanggal 1," kata Suharyanto usai rapat tingkat menteri di Kantor Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) di Jakarta, Kamis (27/3/2025).

"Tadi Pak Gubernur DKI juga dengan kami sudah melakukan langkah-langkah mitigasinya," sambungnya. 

Sedangkan, wilayah Jawa Barat diprediksi akan hujan agak lebat sampai pada tanggal 28 Maret. Suharyanto menyampaikan kalau titik hujan tersebut berada di area Puncak, Bogor.

"Untuk menyikapi hal tersebut, BNPB dengan pemerintah provinsi Jawa Barat sudah sepakat mulai tanggal 27, 28, 29, 30 juga dilaksanakan rekayasan cuaca. Untuk Jawa Barat bekerja sama dengan TNI terbang siang, untuk BNPB terbang malam," katanya.

Dia menambahkan bahwa mitigasi terkait dengan cuaca buruk menjelang Idulfitri hanya dilakukan di Jawa Barat. Karena provinsi lainnya, seperti Banten, perkiraan hanya akan diguyur hujan ringan.

Menurut Suharyanto, pihaknya paling mewaspadai potensi hujan di Puncak Bogor yang diprediksi terjadi pada 28 Maret 2025. 

Baca Juga: Tol Cipali Makin Padat, Korlantas Berlakukan One Way Lokal

Sebab, berdasarkan perkiraan BMKG, hujan akan terjadi dengan intensitas agak lebat. Itu sebabnya, rekayasa cuaca kembali dilakukan bersama dengan pemerintah daetah Jawa Barat.

"Jangan sampai para pemudik ini terganggu libur lebarannya. Kita setiap hari memonitor cuaca dan sampai hari ini yang diwaspadai adalah tanggal 28."

"Untuk itu saya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat. Maka sebelum tanggal 28, tanggal 27 BNPB dan Provinsi Jawa Barat sama-sama melaksanakan rekayasa cuaca. Mudah-mudahan dengan dua kekuatan ini prediksi BMKG hujan deras itu tidak terjadi," katanya.

Tips untuk Pemudik

Sebelumnya, BNPB mengingatkan kepada masyarakat untuk melakukan persiapan yang cukup sebelum mudik lebaran menggunakan kendaraan pribadi tahun ini.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyarankan kepada pemudik, sebaiknya selalu pantau perkiraan cuaca pada daerah yang akan dilalui.

Abdul menyebutkan, Pulau Sumatera dan Jawa biasa menjadi daerah yang paling banyak dituju ketika mudik.

"Update selalu perkiraan cuaca. Jadi kadang-kadang, misalkan, saya pulang ke Sumatera, saya akan melewati jalur lintas tengah yang ada perbukitan, terkadang juga vegetasinya sudah tidak cukup," kata Abdul dalam konferensi pers virtual, Senin (17/3/2025).

Ia mengimbau kepada warga yang akan melakukan perjalanan mudik untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca di wilayah yang akan dilalui.

"Sebelum saya lewat itu harus lihat prakiraan cuaca. Mungkin di daerah ini tiga jam lagi akan hujan, berarti saya harus bisa melewati itu sebelum atau nanti setelah hujan."

Penting juga untuk selalu perhatikan situasi dan kondisi-kondisi di alam.

Sebab, menurut Abdul, intensitas hujan sebenarnya mudah dilihat ketika sedang membawa mobil.

Cirinya yakni, apabila berkendara di jalan tol dan tiba-tiba jarak pandang menjadi sangat terbatas akibat hujan, kemudian jarak pandang terbatas 20 meter hingga hanya terlihat lampu hazard saja, artinya sudah termasuk hujan intensitas sangat tinggi.

"Pada kondisi-kondisi seperti ini biasanya rawan. Kalau jalan tol itu rawan kecelakaan, kalau di jalan biasa itu biasanya rawan bencana alam. Kalau kondisi ini terjadi, segera lihat, kalau misalkan ada tempat untuk istirahat, istirahat dulu," sarannya.

Apabila tidak menemukan rempat menepi yang aman, disarankan untuk segera melewati jalur-jalur yang berpotensi bencana sambil berkendara dengan hati-hati.

Abdul mengingatkan untuk menghindari berada di daerah lereng tebing ketika hujan lebat karena berisiko tanah longsor.

"Ini perlu diperhatikan oleh sahabat tangguh yang akan menggunakan jalur darat untuk mudik nanti," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI