Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menyoroti, kasus dugaan pembunuhan jurnalis Juwita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, yang diduga dilakukan oleh seorang anggota TNI Angkatan Laut.
Politisi PDI Perjuangan itu pun mendesak penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dan transparan, termasuk mengungkap motif pembunuhan dan kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat.
“Saya meminta penyelidikan ini dilakukan secara intensif. Harus diungkap apa sebenarnya motif pembunuhan ini, apakah dilakukan sendiri atau ada kemungkinan pihak lain yang turut serta,” kata TB kepada wartawan, Kamis (27/3/2025).
Menurut informasi yang beredar, korban dan pelaku sudah lama pacaran dan berencana menikah pada bulan Mei mendatang. Namun, peristiwa tragis ini justru terjadi, sehingga penyelidikan harus dilakukan secara mendalam.
TB Hasanuddin meminta Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) untuk memberikan perhatian serius terhadap kasus ini. Ia menyoroti bahwa dalam beberapa waktu terakhir, pelanggaran serius yang melibatkan oknum TNI AL semakin sering terjadi, termasuk kasus-kasus pembunuhan.
“Ini sudah kesekian kalinya terjadi pelanggaran berat oleh oknum TNI AL. Saya harap ada evaluasi menyeluruh terhadap satuan, termasuk dalam pembinaan personel secara lebih intensif agar kasus-kasus serupa tidak terulang di masa depan,” tegasnya.

Selain itu, ia juga meminta agar pelaku diberikan hukuman seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Tidak boleh ada impunitas. Jika terbukti bersalah, pelaku harus dihukum seberat-beratnya agar memberikan efek jera, sekaligus menjaga nama baik institusi TNI AL,” pungkasnya.
Didesak Diseret ke Peradilan Sipil
Baca Juga: Pilih jadi Bos Bulog? Nasib Mayjen Novi Helmy Prasetya di TNI Berakhir Bulan Ini
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menyatakan keprihatinan serta duka cita atas meninggalnya Juwita (23) jurnalis asal Banjarbaru, Kalimatan Selatan, yang diduga dibunuh oleh oknum TNI AL.