Dokter Tifa Sentil Indonesia Emas: Kemajuan Hanya untuk Elit, Rakyat Semakin Susah

Kamis, 27 Maret 2025 | 14:37 WIB
Dokter Tifa Sentil Indonesia Emas: Kemajuan Hanya untuk Elit, Rakyat Semakin Susah
Dokter Tifa (YouTube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivis Sosial Media, Tifauzia atau kerap disapa Dokter Tifa mengaku cemas dengan keadaan Indonesia saat ini.

Semakin hari bukannya semakin membanggakan, menurut Dokter Tifa justru semakin membahayakan.

Fenomena-fenomena yang terjadi belakangan ini seakan memperjelas bahwa Indonesia akan hancur secara perlahan.

Bahkan, Dokter Tifa menyebut Indonesia layaknya sudah menjadi negara yang dijual.

Dampak nyata dari dugaan ini yaitu nasib rakyat yang semakin memprihatinkan.

Rakyat Indonesia yang notabennya sebagai tuan rumah, justru kini nasibnya berbalik, lantaran menjadi budak di negerinya sendiri.

Hal ini membuat Dokter Tifa semakin ragu bahkan tidak percaya sama sekali dengan iming-iming negara ini akan menuju Indonesia Emas 2045.

Ekonomi yang disebut akan tumbuh deras seiring melangkah ke Indonesia Emas, justru faktanya dihadapkan dengan rakyat kecil yang semakin susah.

“Kita sekarang ini dibilang menuju Indonesia Emas 2045, katanya ekonomi tumbuh, investasi deras, Pembangunan massif. Tapi coba kita lihat sekeliling, rakyat kecil makin sulit, harga kebutuhan naik, tanah mereka dirampas, lapangan pekerjaan digantikan oleh tenaga asing, dan anak-anak bangsa hanya jadi penonton di negeri sendiri,” ujar Dokter Tifa, dikutip dari youtubenya, Kamis (27/3/25).

Baca Juga: Darius Sinathrya Kasih Ultimatum ke Suporter yang Rebut Jersey Marselino Ferdinan dari Anak Kecil

“Lalu maju untuk siapa? Kalau rakyat justru semakin susah,” sambungnya.

Kebutuhan ekonomi yang terus mengalami kenaikan, lapangan pekerjaan yang hilang sedikit demi sedikit, hingga perampasan tanah rakyat semakin menjadi bukti nyata rakyat tersiksa lahir dan batinnya.

Indonesia Emas yang direncanakan dan digagas itu seolah justru menjadi transisi Nasib buruk rakyat.

Dokter Tifa menyebut, anak-anak bangsa hanya menjadi penonton di negeri sendiri, lantaran semuanya dikuasai oleh tenaga asing.

Padahal, menurut Dokter Tifa, Indonesia merupakan negara terkaya di dunia dengan sumber daya alamnya.

Namun, kekayaan negara Indonesia yang tak terkira lagi ini justru tidak dapat dinikmati, lantaran tidak menguasainya sendiri.

“Indonesia ini termasuk negara terkaya di dunia karena sumber daya alamnya. Tapi ironisnya, kita tidak menguasai sendiri,” ucapnya.

“Kita kehilangan kedaulatan sumber daya alam kita sendiri,” tambahnya.

Tak memungkiri, Dokter Tifa menyebut bahwa Indonesia memang akan maju, namun definisi maju ini hanya untuk kepentingan para elit penguasa.

“Jadi masa depan Indonesia ini akan seperti apa sih? Maju iya maju, tapi untuk rakyatnya enggak, tidak,” sebut Dokter Tifa.

“Indonesia memang akan maju, smart city akan banyak sekali, kemajuan dimana-mana. Tapi kemajuan ini untuk kepentingan korporasi global dan elit penguasa,” sambungnya.

Dokter Tifa berharap rakyat kini sedikit demi sedikit sadar dengan fenomena yang telah berjalan belakangan ini.

Sudah waktunya rakyat mengambil alih Indonesia sebagai pemilik negeri ini, agar bangkit dan tidak menjadi korban terus-menerus.

“Indonesia ini milik kita, sampai dengan hari ini dan selamanya. Bukan milik segelintir orang. Tapi kalau kita diam, kita hanya akan terus jadi korban, maka sudah waktunya kita sadar, bangkit, dan mengambil alih hak kita sebagai pemilik negeri ini,” ungkapnya.

Perihal maju bukanlah sekedar pertumbuhan ekonomi.

Dokter Tifa menegaskan bahwa negara yang maju adalah mendahulukan kesejahteraan rakyat dan mengesampingkan kepentingan para elit.

“Jadi maju itu tidak hanya sekedar pertumbuhan ekonomi, maju itu Ketika rakyat Sejahtera berdaya dan memiliki kontrol atas negeri ini. Jangan biarkan negeri ini maju hanya untuk para elit,” tandasnya.

Profil dan biodata Dokter Tifa

  •     Nama Lengkap: Tifauzia Tyassuma
  •     Nama Populer: Dr. Tifa

Pendidikan

  •       Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM)
  •       Gelar Master of Science (M.Sc) dari UGM
  •       Gelar Ph.D dalam Molecular Epidemiology dari Universitas Indonesia (UI)
  •       Pernah belajar di Pusat Pengetahuan Layanan Kesehatan di Norwegia

Karier Profesional:

  •     Direktur Eksekutif di Center for Clinical Epidemiology & Evidence RSCM Jakarta (2009)
  •     Sekretaris Jenderal untuk Indonesian Clinical Epidemiology & Evidence-Based Medicine Network (2010)
  •     Presiden Ahlina Institute, Jakarta (sejak 2017)

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI