Sementara itu, rencana Amerika Serikat di Bawah Presiden Donald Trump untuk 'mengambil alih' Gaza dan memindahkan penduduknya ke negara lain, ditolak Otoritas Palestina dan negara-negara Arab.
Sebaliknya, Mesir mengusulkan rehabilitasi Gaza tanpa relokasi massal.
Sementara itu, Pemerintah Israel disebut-sebut telah menjajaki kerja sama rahasia dengan Republik Kongo dan negara lain untuk menampung imigran Gaza.
Langkah tersebut menuai kritik dari pemimpin di regional, meski terus diproyeksikan sebagai solusi alternatif pascakonflik.
Sebelumnya, Utusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff pernah menyampaikan pertimbangan untuk merelokasi Warga Palestina ke berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Namun, pertimbangan tersebut mendapat pertentangan dari Otoritas Palestina.
Indonesia Tolak Relokasi
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta menegaskan, tidak pernah ada pembicaraan mengenai rencana relokasi warga Palestina di Gaza ke Indonesia.
"Pada dasarnya, kita tidak bisa menerima relokasi warga Gaza dari Gaza, karena rekonstruksi bukan menjadi alasan untuk melakukan relokasi. Tetapi sampai sekarang, tidak ada pembicaraan soal itu,” ujar Anis saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Baca Juga: Gaza di Ambang Krisis Kesehatan: 80% Pasien Tak Tertangani, 'Kematian Baru Setiap Menit'
Menurut Anis, Pemerintah Indonesia tetap fokus pada dukungan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.