Tol Cipali Makin Padat, Polisi Berlakukan Contraflow Mulai Km 55

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 27 Maret 2025 | 12:49 WIB
Tol Cipali Makin Padat, Polisi Berlakukan Contraflow Mulai Km 55
Kendaraan melintas di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Tol Cipali) Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (26/3/2025). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/tom
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korps Lalu Lintas atau Korlantas Polri mulai memberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow di Tol Cikampek-Palimanan ( Tol Cipali) untuk mengurai kepadatan kendaraan pemudik.

"Sudah dilakukan langkah-langkah contraflow di KM (kilometer) 55 sampai dengan KM 160," kata Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Inspektur Jenderal Polisi Agus Suryonugroho kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/3/2025).

Sistem contraflow merupakan salah satu metode rekayasa lalu lintas yang diberlakukan untuk meningkatkan kapasitas jalan dengan memanfaatkan jalur dari arah berlawanan.

Selain itu, lanjut Agus, diberlakukan pula contraflow pada KM 109 sampai KM 132, serta pada KM 162 hingga KM 169.

Kepadatan kendaraan di Tol Cipali terjadi sejak Rabu (26/3) malam.

Sustainability Management & Corporate Communications Dept. Head Astra Tol Cipali Ardam Rafif Trisilo mengatakan bahwa per pukul 18.00 WIB, terdapat 46.500 unit kendaraan yang melintasi Cikopo (dari Jakarta menuju Cirebon).

Jumlah kendaraan yang melintas tersebut, sesuai dengan catatan per pukul 18.00 WIB, meningkat 77 persen dari volume lalu lintas pada jam yang sama pada hari sebelumnya.

Sebaliknya, terdapat 18.600 kendaraan melalui Cikopo (dari Cirebon menuju Jakarta), meningkat 12 persen dari volume lalu lintas pada jam yang sama pada hari sebelumnya.

Sementara itu, kepadatan arus lalu lintas juga terjadi di sepanjang ruas tol Jakarta-Cikampek.

Baca Juga: Banyak Warga Mudik Lebih Awal, Menteri PPPA Pastikan Fasilitas Rest Area Ramah Anak dan Perempuan

Pada H-10 sampai H-6 pada masa libur Lebaran 2025, PT Jasamarga Transjawa Tol mencatat 204.631 kendaraan menuju wilayah timur Transjawa melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama.

One Way di Tol Japek

Sejumlah kendaraan pemudik berjalan dalam kepadatan lalu lintas akibat pertemuan off ramp arah Cikampek Jalan Tol Layang MBZ dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah KM 48 di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023). (ANTARA/Adimas Raditya)
Sejumlah kendaraan pemudik berjalan dalam kepadatan lalu lintas akibat pertemuan off ramp arah Cikampek Jalan Tol Layang MBZ dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah KM 48 di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023). (ANTARA/Adimas Raditya)

Sementara itu, di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) mulai diberlakukan rekayasa one way mulai Km 70. PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mendukung pemberlakuan rekayasa lalu lintas one way atas diskresi Kepolisian di KM 70 Ruas Jalan Tol Japek hingga KM 188 Ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).

"Untuk mengurai peningkatan volume lalu lintas pada periode arus mudik libur Hari Raya Idulfitri 1446 H / 2025, PT Jasamarga Transjawa Tol lakukan rekayasa lalu lintas one way atas diskresi dari pihak Kepolisian," ujar Vice President Corporate Secretary & Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo di Jakarta, Kamis (27/3).

Rekayasa lalu lintas one way tersebut dibuka dari KM 70 Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek s.d KM 188 Ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan pada pukul 11.45 WIB. Terpantau volume lalu lintas menuju arah Timur Trans Jawa mulai meningkat.

“Kami mengimbau pengguna jalan tol Trans Jawa untuk mengutamakan keselamatan, mempersiapkan diri sebelum memasuki perjalanan di jalan tol. Pastikan diri dan kendaraan dalam kondisi prima, memastikan kecukupan daya, BBM dan saldo uang elektronik, serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan,” kata Ria.

Sebagai informasi, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memproyeksikan puncak arus mudik Lebaran 2025 terjadi pada 28 Maret, dengan mempersiapkan segala aspek demi kelancaran, keselamatan, dan kenyamanan perjalanan para pemudik.

Hasil survei menunjukkan, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang dengan penerapan kebijakan Work From Anywhere (WFA/bekerja dari mana saja).

Sementara itu, puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.

Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah melakukan survei terkait potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI