Waka Komisi IX DPR Geram THR Nakes RSUP Sardjito Cuma Cair 30 Persen, Desak Kemenkes Turun Tangan

Kamis, 27 Maret 2025 | 12:12 WIB
Waka Komisi IX DPR Geram THR Nakes RSUP Sardjito Cuma Cair 30 Persen, Desak Kemenkes Turun Tangan
Ratusan pegawai RSUP Dr Sardjito menggelar aksi pada Selasa (25/3/2025). [Hiskia/Suarajogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, geram dan kecewa dengan keputusan manajemen RSUP Sardjito terkait pembayaran THR bagi seluruh tenaga kesehatan setempat yang hanya dibayarkan 30 persen.

Perempuan yang akrab disapa Ninik itu meminta manajemen rumah sakit yang diketahui berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan itu untuk tidak berpangku tangan dan segera membayarkan THR sesuai ketentuan.

"Ya saya baru saja mendengar kabar masalah itu. Setahu saya THR itu dibayarkan minimal satu bulan gaji. Jadi kalau hanya dibayarkan 30 persen tentu itu tidak sesuai. Saya minta manajemen selesaikan masalah itu," kata Ninik kepada wartawan, Kamis (27/3/2025).

Menurutnya, beban kerja Nakes yang tinggi seharusnya menjadi tolok ukur pemberian THR secara penuh.

"Yang jadi cermin kan beban kerja teman-teman Nakes. Mereka itu rumit sekali lho kerjanya, bahkan menurut saya benteng utama kesehatan masyarakat ya ada di Nakes. Ini seharusnya menjadi perhatian dan pertimbangan manajemen bagaimana THR untuk mereka itu bukan hanya 30 persen," katanya.

Untuk itu, ia pun mendesak Kementerian Kesehatan untuk turun tangan mencari solusi atas masalah THR yang melilit para Nakes. Bukan hanya di RSUP Sardjito, namun Ninik juga meminta masalah serupa di rumah sakit lain juga segera diatasi.

"Saya minta Kementerian Kesehatan untuk turun tangan juga menyelesaikan masalah ini. Bukan cuma di RSUP Sardjito ya, tapi di rumah sakit-rumah sakit lain tolong diselesaikan. Ini saya juga dapat laporan Nakes di RSUD Sayang Cianjur juga mengalami masalah yang sama," ujarnya.

Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RSUP Sardjito yang diresmikan Presiden Jokowi, Rabu (28/8/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]
Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RSUP Sardjito yang diresmikan Presiden Jokowi, Rabu (28/8/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

Sebelumnya ratusan tenaga kesehatan (nakes) dan pegawai di RSUP Dr. Sardjito memprotes tunjangan hari raya (THR) yang cair hanya 30 persen dari besaran insentif. Mereka sempat beraudiensi dengan jajaran direksi RSUP Dr Sardjito termasuk Dirut dr Eniarti di lantai 4 Gedung Gedung Administrasi Pusat (GAP) Sardjito, Selasa (25/3), tetapi buntu.

Audiensi ini diawali dengan penjelasan direksi soal gaji, insentif, hingga THR. Sesi kemudian dilanjutkan dengan tanya-jawab. Di tengah-tengah audiensi ini mayoritas nakes dan pegawai memilih walk out atau keluar dari ruangan. Mereka tampak tak senang dengan jalannya audiensi.

Baca Juga: Buntut Indikasi Kecurangan PPDB, DPR Usul Kurangi Jalur Zonasi dari 50 Persen ke 25 Persen

Sementara di ruangan tersisa sejumlah perwakilan termasuk dari dokter hingga perwakilan perawat, hingga bagian farmasi.

"Ini (audiensi) persaudaraan aja untuk perbaikan rumah sakit tidak ada yang lain," kata dr Bhirowo Yudo salah satu perwakilan pegawai.

Didemo

Sebelumnya karyawan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito menggelar aksi demonstrasi pada Selasa (25/3/2025). Ada beberapa tuntutan dalam aksi damai yang dilaksanakan kali ini.

Protes karyawan RSUP Dr Sardjito terhadap THR yang tak penuh dan juga beban kerja yang tidak dibarengi dengan apresiasi pihak rumah sakit. [Hiskia/Suarajogja.id]
Protes karyawan RSUP Dr Sardjito terhadap THR yang tak penuh dan juga beban kerja yang tidak dibarengi dengan apresiasi pihak rumah sakit. [Hiskia/Suarajogja.id]

Termasuk salah satunya mengenai pembayaran tunjangan hari raya (THR) yang tidak diberikan secara penuh melainkan hanya 30 persen saja.

Ada pula tuntutan terkait kesejahteraan dan penghargaan terhadap beban kerja perawat.

Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di lokasi, ratusan pegawai sudah berkumpul untuk menuju ke ruang audiensi pada pukul 13.00 WIB. Mereka membawa sejumlah kertas bertuliskan tuntutan yang disuarakan.

"Jangan jadikan syukur sebagai apologi ketidakadilan!!" tulisnya.

"100 persen (THR), tidak 30 persen," tulis poster yang lain.

"100 persen YES," tulis poster yang lain.

Ratusan pegawai yang juga terdiri dari tenaga kesehatan dan dokter itu berbondong-bondong memasuki ruang audiensi.

Audiensi dimulai sekira pukul 13.15 WIB dengan seluruh jajaran direksi RSUP Dr. Sardjito.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI