Pemudik Diminta Waspada Kaki Bengkak saat Mudik Lebaran, Ikuti Tips Ampuh dari Pakar Vito

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Kamis, 27 Maret 2025 | 11:00 WIB
Pemudik Diminta Waspada Kaki Bengkak saat Mudik Lebaran, Ikuti Tips Ampuh dari Pakar Vito
Ilustrasi warga mengikuti mudik gratis. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemudik diminta untuk mewaspadai kaki bengkak akibat duduk lama, sehingga bisa menyebabkan sesak napas.

Hal ini disampaikan pakar jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia Dr. dr. Vito A. Damay, SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC.

"(Kaki bengkak karena) gumpalan darah di kaki bisa terbang masuk ke pembuluh darah di jantung menyumbat aliran darah ke paru-paru dan menyebabkan sesak napas," kata Vito saat dihubungi di Jakarta, Kamis (27/3/2025).

Agar kaki tak bengkak, Vito kemudian menyarankan pemudik setidaknya berjalan setiap dua atau tiga jam sekali di tempat pemberhentian atau rest area.

"Tapi kalau tidak bisa lakukan 'calf pumping' agar otot betis memompa darah vena di kaki kembali ke jantung," ujar dia.

Ia menerangkan "Calf pumping" atau latihan memompa betis bisa dilakukan dengan mengangkat kedua telapak kaki berbarengan sembari bertumpu pada tumit. Pemudik dapat melakukannya berulang-ulang sesering yang diingat.

Gerakan ini, kata Vito, membantu aliran darah dari kaki kembali ke jantung dengan lancar.

Khusus di Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memprediksi jumlah pemudik yang menggunakan bus mengalami peningkatan sekitar delapan persen di Lebaran 1446 Hijriah/2025 dibandingkan tahun lalu.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo. (Suara.com/Faqih)
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo. (Suara.com/Faqih)

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan potensi jumlah penumpang di empat terminal utama dan tiga terminal bantuan tahun ini sebanyak 295.987 orang atau naik delapan persen dari tahun 2024.

Baca Juga: Pastikan Kesiapan Arus Mudik, Kapolri Tinjau Langsung Sarana dan Prasarana Rest Area KM 57

Yaitu Terminal Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres dan Terminal Tanjung Priok ditambah tiga terminal bantuan, yakni Terminal Lebak Bulus, Terminal Muara Angke dan Terminal Grogol.

Kenaikan ini karena sebagian orang menahan keinginan pulang kampung pada masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Ini akibat waktu antara libur Natal, Tahun Baru dan Lebaran 2025 relatif dekat.

Sementara itu, jumlah penumpang di 11 pelabuhan diperkirakan sebanyak 95.035 atau turun 28 persen dibandingkan tahun 2024.

Sementara total penumpang di empat stasiun kereta api sebanyak 784.443 orang, turun sembilan persen dari tahun lalu.

Adapun prakiraan volume kendaraan yang keluar Jakarta pada masa H-7 sampai H+7 Lebaran 2025, yakni 7.370.837 kendaraan.

Kapolri tinjau kesiapan mudik (Dok Humas Polri)
Kapolri tinjau kesiapan mudik (Dok Humas Polri)

Sebelumnya Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memastikan secara langsung kesiapan berbagai pelayanan bagi pemudik di rest area KM 57 tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat.

Dalam peninjauan itu Kapolri mengapresiasi kelengkapan sarana dan prasarana yang dapat digunakan masyarakat di rest area KM 57, mulai dari tempat ibadah, ruang laktasi, stasiun pengisian mobil listrik, hingga layanan bengkel.

Jenderal bintang empat itu berharap agar rest area lainnya dapat menyediakan sarana dan prasarana serupa sehingga bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat saat dalam perjalanan mudik.

"Ini tentunya perlu kita apresiasi karena lengkap, mulai dari tempat untuk berbuka puasa, tempat istirahat, hingga berbagai macam fasilitas lain," katanya.

Sigit kemudian menyebut berdasarkan data Jasa Marga, terhitung sejak H-10 hingga H-6 Lebaran telah terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang mudik sebanyak 7 persen.

Peningkatan tersebut, menurut dia, sejalan dengan pemberian fasilitas dari Pemerintah, mulai dari diskon tarif tol hingga kebijakan work from anywhere (WFA).

Oleh karena itu, Sigit mendorong agar masyarakat yang akan mudik untuk dapat memanfaatkan kebijakan tersebut sehingga dapat mengurangi puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran atau pada tanggal 28 Maret 2025. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI