Pastikan Kesiapan Arus Mudik, Kapolri Tinjau Langsung Sarana dan Prasarana Rest Area KM 57

Rabu, 26 Maret 2025 | 23:46 WIB
Pastikan Kesiapan Arus Mudik, Kapolri Tinjau Langsung Sarana dan Prasarana Rest Area KM 57
Kapolri tinjau kesiapan mudik (Dok Humas Polri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung Rest Area KM 57 dalam upaya memastikan kesiapan arus mudik lebaran 2025.

Berasama Menko PMK Pratikno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Sigit ingin memastikan jika sarana dan prasarana di Rest Area KM 57 bisa dipergunakan secara layak. 

Adapun sarana dan prasarana yang dilakukan pengecekan yakni ruang ibadah, ruang laktasi, stasiun pengisian mobil listrik hingga layanan bengkel.

"Ini tentunya perlu kita apresiasi karena lengkap. Mulai dari tempat untuk berbuka puasa, kemudian tempat istirahat, kemudian juga ada berbagai macam fasilitas lain," kata Sigit, dalam keterangannya, Rabu (26/3/2025).

Sigit mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki Jasa Marga, terhitung sejak H-10 hingga H-6 lebaran telah terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang mudik sebanyak 7 persen.

Ia mengatakan peningkatan jumlah kendaraan ini sejalan dengan adanya pemberian fasilitas dari pemerintah mulai dari diskon tarif tol hingga kebijakan Work From Anywhere (WFA).

Sebabnya, Sigit mendorong agar masyarakat yang akan mudik untuk dapat memanfaatkan kebijakan yang telah disediakan pemerintah tersebut.

Sehingga diharapkan dapat mengurangi puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-3 lebaran atau di tanggal 28 Maret.

"Tentunya saran kita manfaatkan insentif dari pemerintah ini dengan sebaik-baiknya, khususnya bagi yang punya rencana untuk melaksanakan mudik karena bisa dilaksanakan WFA," jelasnya. 

Baca Juga: 16 Link CCTV Info Mudik Live Streaming Pantau Kemacetan, Cek Dulu di Sini!

Sigit juga memastikan pihaknya memiliki sejumlah skenario dan rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan apabila terdapat lonjakan jumlah kendaraan. Rekayasa itu, kata dia, mulai dari penerapan ganjil-genap; contraflow hingga oneway.

"Hari ini kita mulai akan memperlakukan rekayasa apakah itu contraflow yang dilaksanakan di kilometer 47 sampai dengan 70. Kemudian selanjutnya apabila memang dibutuhkan kita juga persiapkan one way," ujarnya.

Sigit menegaskan pelaksanaan oneway baru akan dilakukan jajaran Korps Lalu Lintas apabila jumlah kendaraan yang melintas diatas 8.000 per jam. Namun, jika masih dibawah angka tersebut, rekayasa yang dilakukan hanya sebatas contraflow.

Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto mengaku telah mempersiapkan total 66.714 personel untuk membantu pengamanan mudik yang dilakukan oleh Korps Bhayangkara.

"TNI menyiapkan personil sebanyak 66.714 personil yang akan diperbantukan kepada Polri dan sebagian akan stand by di satuannya untuk menghadapi apabila terjadi bencana alam untuk perbantuan kepada masyarakat," ujarnya.

Kapolri tinjau kesiapan mudik (Dok Humas Polri)
Kapolri tinjau kesiapan mudik (Dok Humas Polri)

Antisipasi Jalur Bottle Neck

Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso, melakukan monitoring terhadap arus lalu lintas dari Cikampek hingga Palimanan di Command Center KM 188. Pasalnya, sejak pagi tadi sudah terjadi peningkatan arus keluar dari Jabodetabek.

"Kita memonitor pergerakan arus lalin dari Cikampek sampai ke Palimanan di KM 188 ini, dengan hasil bahwa tadi pagi jam 6, jam 7, dan jam 8, terjadi peningkatan arus keluar dari Jabodetabek," kata Slamet, dalam keterangannya, Rabu.

Tercatat sejak pagi tadi, lanjut Slamet, telah ada 5 ribu-6 ribu kendaraan yang melintas ke arah timur. Namun, saat siang hari terjadi penurunan.

Meski demikian, hal ini tetap diantisipasi melalui KM 188, karena diperkirakan akan ada pergerakan kembali menjelang malam.

"Perlu kita antisipasi, kemungkinan setelah sholat taraweh nanti malam akan ada pergerakan lagi. Harapannya, kami sudah mengantisipasi di KM 188 ini," jelasnya.

KM 188 sendiri, kata Slamet, merupakan titik penyeimbang jika diberlakukannya rekayasa lalu lintas One Way, baik di jalur A maupun jalur B. Selain itu, KM 188, Cikatama, dan Kalikangkung juga menjadi titik krusial.

"KM 188 ini adalah penyeimbang antara apabila diberlakukan One Way antara jalur A maupun jalur B, maka akan kita seimbangkan di sini. Ini menjadi titik krusial juga di KM 188, kemudian Cikatama, Pejagan, dan Kalikangkung," ujarnya.

Sementara, untuk mengantisipasi terjadinya insiden di jalur-jalur bottle neck, personel sudah disiagakan untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas, baik di KM 47, KM 70, dan KM 101.

"Di KM 47, dari enam lajur menjadi empat lajur. Di KM 70, dari empat lajur menjadi tiga lajur. Kemudian di KM 101, dari tiga lajur menjadi dua lajur. Tadi anggota sudah siap semua untuk menangani apabila terjadi kepadatan arus lalu lintas," ujarnya.

Slamet juga mengimbau kepada pengemudi yang melakukan perjalanan hari ini dan seterusnya untuk tetap cek kesehatan, cek kendaraan, serta memastikan kondisi pengemudi dalam keadaan prima. Jika merasa lelah, pengemudi diminta untuk beristirahat di rest area.

"Silakan para pengemudi istirahat, baik itu di rest area maupun pos pengamanan dan pos pelayanan terpadu dari kepolisian yang digelar dari mulai Jakarta hingga Jawa Timur,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI