Jadi Anggota Baru NDB, Indonesia Diminta Setor Uang untuk Investasi

Rabu, 26 Maret 2025 | 22:32 WIB
Jadi Anggota Baru NDB, Indonesia Diminta Setor Uang untuk Investasi
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat berada di Istana Negara Jakarta, Rabu (26/3/2025). [Suara.com/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Adapun di ruang pertemuan, turut mendampingi Prabowo, di antaranya Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga CEO Badan Pengelola Investasi Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Apa Itu NDB?

New Development Bank atau NDB merupakan lembaga keuangan multilateral yang didirikan negara-negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) pada 2014. 

NDB bertujuan untuk mendukung proyek pembangunan infrastruktur dan berkelanjutan di negara-negara berkembang serta pasar yang sedang tumbuh.

Mantan Presiden Brasil Dilma Vana Rousseff didapuk untuk menjadi pemimpin NDB.

NDB sendiri memiliki beberapa konsentrasi alam konteks mendukung pembangunan infrastruktur, seperti energi bersih dan efisiensi energi, infrastruktur transportasi, air dan sanitasi, infrastruktur digital, perlindungan lingkungan, dan infrastruktur sosial.

NDB hadir sebagai alternatif terhadap lembaga keuangan internasional yang sudah ada, seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). 

Saat ini, NDB berkantor pusat di Shanghai, Cina, dengan modal awal US$50 miliar. Untuk selanjutnya, dapat ditingkatkan hingga US$100 miliar yang berasal dari kontribusi negara-negara pendiri BRICS.

Negara keanggotaan NDB saat ini mulai diperluas, seperti Bangladesh, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Uruguay telah bergabung sebagai anggota baru. 

Baca Juga: Prabowo Putuskan Indonesia Gabung NDB, Ini Tujuannya

Sementara itu, Indonesia juga telah memutuskan menjadi anggota untuk memperkuat posisinya dalam kerja sama keuangan global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI