Sebanyak 52 Ribu Kendaraan Telah Tinggalkan Jakarta Lewat Gerbang Tol Cikampek

Rabu, 26 Maret 2025 | 21:56 WIB
Sebanyak 52 Ribu Kendaraan Telah Tinggalkan Jakarta Lewat Gerbang Tol Cikampek
Ilustrasi Gerbang Tol Cikampek Utama. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki H-5 jelang Lebaran 2025, arus kendaraan yang keluar dari Jakarta terus meningkat signifikan.

Berdasarkan data Operasi Ketupat 2025, tercatat sebanyak 52.561 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi Chaniago menyebutkan bahwa angka tersebut melonjak drastis jika dibandingkan dengan kondisi dua hari sebelumnya, yakni tepatnya pada Senin (24/3/2025).

Saat itu, jumlah kendaraan yang keluar Jakarta lewat GT Cikampek hanya mencapai 12.117 kendaraan.

"Sedangkan untuk yang masuk Jakarta melalui GT Cikampek Utama sebanyak 26.242 kendaraan,” ujar Erdi dalam keterangan resminya, Rabu (26/3/2025).

Tak hanya di Cikampek, lonjakan volume kendaraan juga terjadi di jalur mudik lainnya.

Seperti yang terjadi pada arus kendaraan ke arah barat, tercatat 46.542 kendaraan keluar Jakarta lewat GT Cikupa menuju Merak.

Sementara itu, kendaraan yang masuk ke Jakarta melalui jalur yang sama mencapai 45.302 kendaraan.

"Volume arus lalu lintas yang keluar Jakarta melalui Gerbang Tol Ciawi arah Bogor sebanyak 31.722 kendaraan, sedangkan untuk yang masuk Jakarta melalui Gerbang Tol Ciawi sebanyak 30.890 kendaraan,” jelas Erdi.

Baca Juga: Mau Mudik Lancar? Cek Jadwal Contraflow, One Way, dan Ganjil Genap Lebaran 2025 di Sini

Selain itu, di jalur selatan menuju Bandung, tercatat sebanyak 29.196 kendaraan melintas keluar Jakarta melalui GT Kalihurip Utama.

Sedangkan, kendaraan yang memasuki Wilayah Jakarta melalui gerbang tol ini mencapai 26.077 kendaraan.

Untuk memperlancar arus lalu lintas selama masa mudik, polisi juga menerapkan pembatasan untuk kendaraan sumbu tiga ke atas atau truk besar.

puncak arus mudik Lebaran 2025 (Pexels)
Ilustrasi puncak arus mudik Lebaran 2025 (Pexels)

Larangan melintas ini berlaku mulai 24 Maret hingga 8 April 2025.

Untuk sejumlah jenis angkutan diberikan pengecualian, yakni untuk kendaraan yang mengangkut logistik, hewan ternak, uang, kebutuhan pokok, serta hantaran khusus.

Selain itu, Korlantas Polri telah menyiapkan beberapa skenario rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan saat puncak arus mudik.

Salah satunya adalah penerapan contraflow dan one way di Tol Trans Jawa.

Untuk contraflow, bakal diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek mulai Km 40 hingga Km 70. Penerapan contraflow ini terbagi dalam dua periode.

Periode pertama dimulai Kamis (27/3/2025) pukul 14.00 WIB hingga Sabtu (29/3/2025) pukul 24.00 WIB.

Sementara itu, pada periode kedua akan berlangsung mulai Senin (31/3/2025) pukul 13.00 WIB hingga 18.00 WIB, dan dilanjutkan pada Selasa (1/4/2025) pukul 11.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Adapun skema one way akan diterapkan mulai Km 70 Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 414 Tol Semarang-Batang.

Skema ini berlaku Kamis (27/3/2025) pukul 14.00 WIB hingga Sabtu (29/3/2025) pukul 24.00 WIB.

Kepolisian memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada H-3 Idulfitri. Pada saat itulah, skema one way akan diberlakukan penuh untuk mengurai kepadatan lalu lintas.

Sebelumnya diberitakan, sekitar 100 juta warga dirediksi akan melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun 2025.

Puncak perjalanan arus mudik diperkirakan terjadi pada 28-30 Maret 2025 mendatang.

"Operasi Ketupat 2025 akan digelar dari 26 Maret hingga 8 April. Puncak arus mudik diprediksi akan berlangsung pada 28-30 Maret,” ujar Wakil Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi, Irjen Endi Sutendi, dikutip Rabu (26/2/2025).

Mengacu pada data pemudik tahun sebelumnya, yang tercatat lebih dari 100 juta orang, Polri telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi. 

Meskipun demikian, angka pasti jumlah pemudik tahun ini masih akan ditentukan melalui survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Melihat pengalaman tahun lalu, jumlah pemudik diperkirakan lebih dari 100 juta. Kami akan terus memantau perkembangan dan hasil survei terbaru dari Kemenhub. Rapat lintas sektoral akan dilaksanakan pada pertengahan Maret untuk membahas detail lebih lanjut,” jelas Irjen Endi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI