Dubes Iran Bongkar Kebohongan Zionis Israel: Isu Syiah-Sunni Hanya Taktik Pecah Belah!

Rabu, 26 Maret 2025 | 21:52 WIB
Dubes Iran Bongkar Kebohongan Zionis Israel: Isu Syiah-Sunni Hanya Taktik Pecah Belah!
Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Zionis Israel terus menyebarkan kebohongan untuk mendapatkan dukungan publik atas aksi genosida yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina.

Strategi kebohongan ini tidak hanya ditujukan untuk membenarkan serangan brutal mereka, tetapi juga untuk memecah belah umat Islam di berbagai negara.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, dalam webinar Al Quds: Momentum Persatuan Perjuangan Bela Palestina, Rabu (26/3/2025).

Boroujerdi menegaskan, salah satu kebohongan besar yang disebar Zionis Israel adalah memainkan isu perpecahan antara Syiah dan Sunni.

Mereka sengaja menyebarkan informasi menyesatkan bahwa Hamas merupakan kelompok Syiah agar dunia Islam terpecah dan tidak solid dalam mendukung Palestina.

Padahal, faktanya mayoritas anggota Hamas berasal dari kelompok Ahlussunnah wal Jamaah atau Sunni. Boroujerdi menyebut, jumlah pengikut Syiah dalam tubuh Hamas sangat sedikit.

"Jika kita melihat angka statistik, jumlah orang yang terbunuh di kawasan Palestina dari Hamas atau masyarakat Palestina, lebih banyak berasal dari para pengikut Ahlussunnah wal Jamaah. Mungkin kawan syiah di bawah satu persen saja," tegas Boroujerdi.

Selain memainkan isu Syiah-Sunni, Zionis Israel juga menyebarkan narasi seolah-olah kelompok perlawanan Palestina hanyalah proksi atau bawahan Iran.

Narasi ini sengaja dibangun agar dunia memandang perjuangan rakyat Palestina bukan sebagai bentuk perlawanan atas penjajahan, melainkan sebagai agenda negara lain.

Baca Juga: Dubes Iran: Zionis Israel Ciptakan Opini Publik Agar Genosida Palestina Terlihat Biasa

"Mereka ingin menciptakan sebuah tanda tanya besar bahwa yang terjadi di sana hanyalah sebuah perwakilan dan proksi-proksi dari Iran. Ini terjadi pada saat kelompok-kelompok ini melakukan pertahanan, melakukan perlawanan untuk mengakhiri sebuah penjajahan yang terjadi di sana atas tanah air mereka," ucap Boroujerdi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI