Gegara Chat Nyasar, Rencana AS Serang Yaman Bocor ke Wartawan

Denada S Putri Suara.Com
Rabu, 26 Maret 2025 | 18:56 WIB
Gegara Chat Nyasar, Rencana AS Serang Yaman Bocor ke Wartawan
Ilustrasi perang AS dan Yaman. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim keamanan nasional Presiden Donald Trump baru-baru ini menjadi sorotan dunia setelah muncul "chat nyasar" yang membuat rencana serangan Amerika Serikat (AS) kepada kelompok Houthi di Yaman bocor.

Chat tersebut bocor kepada seorang wartaman Jeffrey Goldberg yang merupakan editor-in-chief atau pemimpin redaksi dari kantor berita The Atlantic.

Dikutip dari The Atlantic, kejadian ini berawal dari Goldberg yang tiba-tiba tak sengaja dimasukkan ke dalam grup chat.

Dalam grup tersebut berisi para pejabat tinggi dan senior AS yang termasuk dalam tim keamanan nasional Presiden Donald Trump.

Goldberg kemudian merilis artikel pada Senin (24/03/2025) yang memperlihatkan tangkapan layar percakapan para pejabat AS tersebut yang berlangsung selama beberapa minggu.

Dalam rilis tersebut, Golberg menyebut dirinya dimasukkan ke grup chat Signal itu pada 13 Maret lalu oleh Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz.

Grup chat itu bernama "Houthi PC small group" dan dalam percakapannya ini fokus membahas koordinasi tindakan terkait Houthi.

Goldberg pun mengungkap pesan pertama dari Waltz dalam grup chat itu yang berisi: "Tim -- membentuk kelompok prinsip untuk koordinasi soal Houthi, khususnya selama 72 jam ke depan. Wakil saya, Alex Wong, sedang menyusun tim harimau di tingkat deputi/kepala staf lembaga setelah pertemuan di Sit Room pagi ini untuk item tindakan dan akan mengirimkannya nanti malam."

Menurut Goldberg, total ada 18 pejabat senior AS dalam grup chat tersebut, termasuk Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Utusan Khusus Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff, dan Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA) John Ratcliffe.

Baca Juga: Trump Perintahkan "Kekuatan Mematikan" ke Yaman: Houthi Terancam Lenyap?

Artikel Goldberg pun membahas salah satu topik utama dalam grup chat itu adalah operasi militer yang akan dilakukan, dan Hegseth mendesak para pejabat AS dalam grup chat itu untuk bergerak maju tanpa penundaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI