Ia mengatakan, dari jumlah 2,17 juta itu didapat atas pergerakan lalu lintas penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang sebanyak 719 ribu penumpang.
I Gusti Ngurah Rai Bali sebanyak 278 ribu penumpang, Juanda Surabaya sebanyak 192 ribu penumpang, Sultan Hasanuddin Makassar sebanyak 136 ribu penumpang, dan Kualanamu Deli Serdang 98 ribu penumpang.
"Kebijakan WFA (work from anywhere) yang diterapkan sejumlah instansi juga sangat membantu penyebaran keberangkatan pemudik," katanya.
Menurut dia, untuk di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia terdapat lonjakan penumpang pesawat pada angkutan Lebaran ini, sejalan dengan program rebalancing.
"Melalui program ini sejumlah maskapai berangkat operasional dari satu terminal ke terminal lainnya untuk optimalisasi kapasitas Terminal 1, 2 dan 3, sehingga dapat melayani penumpang dengan baik," katanya.
Selama tanggal 21 sampai dengan 25 Maret, jumlah pergerakan pesawat mencapai 16.972 penerbangan atau naik tipis 0,2 persen dibandingkan dengan sebelumnya.
Pada periode ke lima hari angkutan lebaran ini, jumlah penerbangan tambahan (extra flight) yang telah dioperasikan maskapai di bandara InJourney Airports mencapai 329 extra flight.
"Pada angkutan Lebaran tahun ini, maskapai jarang sekali melakukan retiming (perubahan waktu penerbangan), sehingga membantu penanganan penumpang di tengah peak season, di mana dalam 5 hari angkutan Lebaran sudah ada 339 extra flight yang dioperasikan" ujar dia.
Dalam hal ini, untuk mendukung kelancaran angkutan Lebaran Injourney telah meluncurkan sejumlah program pelayanan di bandara-bandara yang ada di bawah pengelolaannya.
Baca Juga: Pelindo Berangkatkan Ribuan Pemudik dari Tanjung Priok
Pada Angkutan Lebaran 2025, bandara-bandara InJourney Airports menjalankan program aktivasi yang mencakup, antara lain Look & Feel Ambience, On Ground Activation, Online Activation dan Tenant Activation & Promotion.