Kesepakatan Mengejutkan: AS dan Rusia Berdamai di Laut Hitam! Apa Artinya?

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 26 Maret 2025 | 15:47 WIB
Kesepakatan Mengejutkan: AS dan Rusia Berdamai di Laut Hitam! Apa Artinya?
Ilustrasi Amerika Serikat dan Rusia. [Alexander Lesnitsky/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rusia pada Selasa mengumumkan kesepakatan dengan AS untuk menjamin keamanan pelayaran di Laut Hitam, sehari setelah pertemuan delegasi dari kedua negara di Riyadh, Arab Saudi.

Dalam pernyataan resmi, kantor Presiden Rusia (Kremlin) menyatakan bahwa keamanan pelayaran ini mencakup implementasi Prakarsa Gandum Laut Hitam serta dukungan AS dalam memulihkan ekspor produk pertanian dan pupuk Rusia.

Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat. ANTARA/Xinhua/Liu Jie/am.
Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat. ANTARA/Xinhua/Liu Jie/am.

Sebelumnya, Gedung Putih menyatakan bahwa kedua negara sepakat untuk "menjamin navigasi yang aman, menghilangkan penggunaan kekuatan, dan mencegah penggunaan kapal komersial untuk tujuan militer di Laut Hitam" setelah pertemuan tersebut.

Kesepakatan itu juga menyebutkan bahwa AS akan membantu memulihkan akses Rusia ke pasar global untuk ekspor pertanian dan pupuk, serta mengembangkan langkah-langkah untuk melarang serangan terhadap fasilitas energi di Rusia dan Ukraina.

Dijelaskan juga bahwa kesepakatan tersebut akan berlaku segera setelah sejumlah pembatasan dan sanksi tertentu terhadap Rusia dicabut, termasuk yang dikenakan pada Rosselkhozbank dan lembaga keuangan lainnya.

“Rusia dan Amerika Serikat akan terus berupaya mencapai perdamaian yang langgeng dan berkelanjutan,” tulis pernyataan tersebut.

AS dan Ukraina juga bersepakat untuk menjamin navigasi yang aman di Laut Hitam, menurut pernyataan Gedung Putih pada Selasa (25/3).

"Amerika Serikat dan Ukraina telah sepakat untuk memastikan navigasi yang aman, menghilangkan penggunaan kekuatan, dan mencegah penggunaan kapal komersial untuk tujuan militer di Laut Hitam," kata pernyataan tersebut.

Pernyataan ini muncul setelah delegasi AS dan Ukraina mengadakan diskusi di Arab Saudi pada 23-25 Maret.

Baca Juga: Trump Perintahkan "Kekuatan Mematikan" ke Yaman: Houthi Terancam Lenyap?

Kedua negara sepakat bahwa AS tetap berkomitmen untuk membantu mencapai pertukaran tawanan perang, pembebasan tahanan sipil, dan pemulangan anak-anak Ukraina yang dipindahkan secara paksa.

AS dan Ukraina akan terus berusaha menciptakan perdamaian yang "tahan lama dan berkelanjutan."

Mereka juga sepakat untuk mengembangkan langkah-langkah guna melaksanakan perjanjian antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang melarang serangan terhadap fasilitas energi Rusia dan Ukraina, menurut Gedung Putih.

"Amerika Serikat dan Ukraina menyambut kontribusi negara ketiga untuk mendukung pelaksanaan perjanjian energi dan maritim," tambah pernyataan tersebut.

Dengan menekankan bahwa kekerasan di kedua belah pihak dalam konflik Rusia-Ukraina harus dihentikan, Gedung Putih menyatakan bahwa AS akan terus memfasilitasi negosiasi untuk mencapai resolusi damai sesuai dengan kesepakatan di Riyadh.

Secara terpisah, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov, yang merupakan bagian dari delegasi Kiev, mengonfirmasi poin-poin kesepakatan tersebut dalam sebuah pernyataan di Facebook.

Namun, ia mencatat bahwa Kiev menganggap pergerakan kapal militer Rusia di bagian timur Laut Hitam sebagai pelanggaran kesepakatan dan "ancaman bagi keamanan nasional Ukraina."

"Dalam situasi ini, Ukraina akan memiliki hak penuh untuk menggunakan hak membela diri," kata Umerov, sambil menambahkan pentingnya untuk melakukan konsultasi teknis tambahan secepatnya untuk menyepakati rincian kesepakatan yang tersisa guna pelaksanaannya yang efektif.

Laut Hitam. [Google Maps]
Laut Hitam. [Google Maps]

Gesekan AS-Rusia di Laut Hitam

Rusia menegaskan setiap negara akan selalu membela kepentingannya bila menyangkut keamanan negerinya. Hal ini disampaikan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Sebelumnya, Amerika mengatakan drone milik mereka telah dijatuhkan jet tempur Su-27 Moskow. Sukoi sengaja menabrak dan menjatuhkan drone MQ-9 Reaper Amerika Serikat (AS) ke Laut Hitam pada Selasa pagi.

Menurut Rusia, insiden itu terjadi karena kesalahan Drone sendiri. Drone mata-mata militer Amerika itu jatuh karena manuver tajamnya sendiri. Sukhoi diklaim tidak melakukan penembakan dalam insiden itu.

Kontak drone Amerika vs Sukhoi Rusia itu menyebabkan ketegangan antara kedua negara berada pada level tertinggi. Paskov menolak untuk memberikan detail tentang intersepsi tersebut.

"Kami tidak memiliki apa pun untuk ditambahkan ke pernyataan Kementerian Pertahanan, itu cukup lengkap. (Keadaan insiden itu) dijelaskan," kata Peskov dalam konferensi pers di Moskow.

Dia kemudian memastikan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin, sebagai kepala negara dan panglima tertinggi di Rusia, telah diberitahu mengenai insiden itu.

Untuk prediksi tentang memburuknya hubungan Rusia-Amerika lebih lanjut, Peskov mengatakan hubungan kedua negara berada di titik terendah.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa sebuah drone yang perangkat komunikasinya dimatikan terdeteksi di atas Laut Hitam pada Selasa.

Untuk mengidentifikasi pelanggar, jet tempur dari pasukan pertahanan udara yang bertugas dikerahkan, dan drone--akibat manuver yang tajam--kemudian lepas kendali, kehilangan ketinggian, dan menghantam permukaan air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI