Pihak berwenang terus berupaya maksimal dalam pencarian korban yang masih hilang. Masyarakat yang melintas atau berada di sekitar lokasi kejadian diimbau untuk segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Diketahui, peristiwa orang tenggelam, baik akibat kecelakaan kapal maupun bencana alam, masih menjadi perhatian serius di Indonesia. Peningkatan kesadaran akan keselamatan, pemantauan cuaca, dan langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk mengurangi jumlah korban tenggelam di masa mendatang.
Dihimpun dari berbagai sumbe, berikut data korban tenggelam di perairan Indonesia sepanjang tahun 2024 dan awal 2025:
- KM Aspac 3 Tenggelam di Perairan Antara Pulau Seram dan Misol (Desember 2024): Kapal dengan 17 awak ini tenggelam pada 14 Desember 2024. Dua korban berhasil diselamatkan, sementara 15 lainnya masih dalam pencarian.
- KLM Madani Setia Tenggelam di Perairan Kumai (Desember 2024): Kapal berbobot 210 GT ini tenggelam pada 15 Desember 2024. Seluruh enam awak kapal berhasil diselamatkan oleh tim gabungan dari KSOP Kumai dan Basarnas.
- Kapal Tenggelam di Selat Malaka (Januari 2025): Sebuah kapal dengan sembilan penumpang tenggelam di Selat Malaka. Enam orang berhasil diselamatkan, sementara tiga lainnya, termasuk seorang balita, masih dalam pencarian.
- Insiden Tenggelam di Pantai Payangan, Jember (Januari 2025): Tim SAR gabungan menemukan korban tenggelam bernama Asep Asmadi (52) di perairan Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember.
- Kapal LCT SJP 168 A Tenggelam dalam Perjalanan ke Bitung (Maret 2025): Empat awak kapal berhasil diselamatkan, sementara empat lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR Ternate.
- Banjir dan Longsor Akibat Siklon Tropis Robyn (November 2024): Siklon ini menyebabkan hujan lebat dan banjir di Sumatra dan Jawa, mengakibatkan 41 orang meninggal, termasuk korban tenggelam