Suara.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara resmi menunjuk Arief Budiman sebagai Managing Director Finance.
Keputusan ini diumumkan dalam sebuah acara di Jakarta pada Senin (25/3/2025), sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam memperkuat tata kelola keuangan dan investasi berkelanjutan.
Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani menyatakan bahwa penunjukkan Arief Budiman merupakan langkah strategis untuk memastikan stabilitas keuangan serta pengelolaan investasi yang lebih optimal.
Berikut profil Arief Budiman yang ditunjuk menjadi Managing Director Finance Danantara:
Arief Budiman diketahui lahir pada tahun 1974 dan telah meniti karier lebih dari dua dekade di berbagai perusahaan terkemuka.
Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1996 yang kemudian meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dengan predikat honors dari The Wharton School, University of Pennsylvania.
Karier Arief Budiman dimulai pada tahun 1997 di Booz Allen & Hamilton, Asia, di mana ia mulai membangun fondasi yang kuat dalam bidang strategi bisnis dan konsultasi manajemen.
Keinginannya untuk terus berkembang membawanya ke dunia perbankan investasi, bergabung dengan Merrill Lynch sebagai Summer Associate di divisi Investment Banking pada tahun 2001, sebuah pengalaman memperdalam pemahamannya tentang dinamika pasar keuangan global.
Setelah menyelesaikan masa tugasnya di Merrill Lynch, ia kembali ke Booz Allen & Hamilton di Amerika Serikat pada tahun 2003 sebagai Associate, berkontribusi dalam berbagai proyek strategis dan institusi keuangan ternama.
Baca Juga: Profil Lieng Seng Wee: Pakar Risiko Dunia, Jadi Managing Director Danantara
Arief semakin mengasah kemampuannya dalam merancang strategi bisnis yang efektif, memahami tren industri serta mengembangkan solusi inovatif bagi kliennya.
Puncak dari perjalanan kariernya dalam bidang konsultasi bisnis terjadi ketika ia dipercaya memimpin PT McKinsey Indonesia sebagai Presiden Direktur pada periode 2004–2014.
Selama satu dekade kepemimpinannya, ia berperan penting dalam membantu berbagai perusahaan besar dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan transformasi bisnis, meningkatkan efisiensi operasional, serta merancang strategi pertumbuhan jangka panjang.
Di bawah arahannya, McKinsey Indonesia semakin dikenal sebagai perusahaan yang berpengaruh, memberikan solusi berbasis data dan analisis mendalam untuk mendukung keberlanjutan bisnis di Indonesia.
Arief juga memiliki pengalaman dalam sektor energi, setelah ditunjuk sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) dan menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina EP Cepu pada 20 Maret 2015.
Perannya di Pertamina menegaskan kapasitasnya dalam mengelola keuangan perusahaan energi.
Arief Budiman dikenal sebagai sosok kunci di balik pembentukan Indonesia Investment Authority (INA), memainkan peran strategis dalam restrukturisasi serta transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor energi dan keuangan.
Dengan kepiawaiannya dalam mengelola investasi dan memitigasi risiko, ia berhasil menciptakan terobosan yang membawa pertumbuhan signifikan bagi berbagai institusi yang dipimpinnya.
Kemampuannya dalam merancang strategi jangka panjang serta memastikan stabilitas finansial menjadikannya salah satu figur yang diperhitungkan dalam lanskap ekonomi nasional.
Kemampuannya dalam mengelola investasi dan memitigasi risiko telah membawa dampak positif terhadap pertumbuhan berbagai institusi yang ia pimpin.

Sebagai Managing Director Finance Danantara, Arief diharapkan membawa inovasi dalam strategi keuangan perusahaan, termasuk optimalisasi investasi berkelanjutan dan penerapan tata kelola yang lebih ketat.
Dengan keahliannya yang telah teruji di tingkat nasional dan internasional, Arief Budiman siap membawa Danantara ke arah yang lebih kuat dan kompetitif di kancah global.
Penunjukan ini juga mencerminkan komitmen BPI Danantara dalam membangun institusi investasi yang progresif, berorientasi pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang, serta siap menghadapi tantangan ekonomi modern dengan strategi yang solid dan inovatif.