Suara.com - Angkatan udara Ukraina mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia meluncurkan 139 pesawat nirawak dan rudal balistik Iskander-M selama serangan semalam yang melukai dua orang dan merusak fasilitas penyimpanan.
Angkatan udara menembak jatuh 78 pesawat nirawak dan 34 lainnya tidak mencapai target, tambahnya dalam sebuah pernyataan di Telegram tanpa menyebutkan apa yang terjadi pada 27 pesawat nirawak yang tersisa atau rudal tersebut.
Serangan semalam tersebut menyebabkan kebakaran di hanggar perusahaan di wilayah Poltava, melukai dua orang, dan merusak dua fasilitas penyimpanan di wilayah Kyiv, kata pejabat setempat.
Serangan pesawat nirawak tersebut juga merusak jaringan listrik kereta api dan memicu kebakaran yang membentang seluas 8.400 meter persegi di sekitar perusahaan yang tidak beroperasi di kota Izium di wilayah timur laut Kharkiv, menurut Gubernur Oleh Syniehubov.
Dia mengatakan bahwa dua fasilitas infrastruktur sipil juga rusak tetapi melaporkan tidak ada korban jiwa. Serangan Rusia semalam itu menyusul perundingan hari Senin antara perwakilan negara itu dan pejabat AS di Arab Saudi tentang kemungkinan gencatan senjata di laut dalam perang tiga tahun dengan Ukraina.

Serangan sebelumnya tewaskan 7 orang
Setidaknya tujuh orang tewas setelah Rusia meluncurkan rentetan serangan pesawat nirawak di Ukraina pada Minggu malam, menurut pejabat Ukraina dan layanan darurat setempat.
Serangan tersebut, termasuk di ibu kota, Kyiv, terjadi menjelang perundingan gencatan senjata di Arab Saudi, di mana Ukraina dan Rusia diperkirakan akan mengadakan pembicaraan tidak langsung yang dimediasi AS pada Senin untuk membahas jeda dalam serangan jarak jauh yang menargetkan fasilitas energi dan infrastruktur sipil.
Delegasi Ukraina diperkirakan akan bertemu dengan pejabat AS di Arab Saudi sehari menjelang perundingan tidak langsung, kata Presiden Ukraina Voldoymyr Zelenskyy. Ukraina berencana untuk mengirim tim teknis guna membahas perincian gencatan senjata parsial.
Baca Juga: Gencatan Senjata Rusak? Rusia Tuding Ukraina Sabotase Kesepakatan Putin-Trump!
Berbicara di "Fox News Sunday," utusan khusus Trump Steve Witkoff mengatakan ia mengharapkan "beberapa kemajuan nyata" dalam perundingan di Arab Saudi, "terutama karena hal itu memengaruhi gencatan senjata Laut Hitam pada kapal-kapal antara kedua negara, dan dari situ Anda secara alami akan tertarik pada gencatan senjata tembak penuh."