Suara.com - Bulan Ramadan 2025 telah berjalan tiga minggu dan kini perbincangan tentang lebaran atau hari raya Idul Fitri mulai muncul. Tidak sedikit yang masih penasaran bagaimana cara menentukan lebaran Idul Fitri versi NU, Muhammadiyah, dan pemerintah.
Mengapa cara menentukan lebaran Idul Fitri versi ketiganya menjadi pertanyaan? Sebab pada dasarnya terdapat metode yang berbeda, namun sama-sama diakui kebenarannya dalam pandangan agama Islam.
Maka agar lebih memahami cara penentuan lebaran dari NU, Muhammadiyah, dan pemerintah, Anda dapat cek penjelasannya di artikel singkat kali ini.
Sebagai catatan, artikel ini hanya bersifat sebagai informasi, tidak memiliki tendensi untuk mendiskreditkan pihak manapun dan berupaya menggunakan acuan yang telah divalidasi kebenarannya secara umum.
Cara Menentukan Lebaran Versi NU
Organisasi Nahdlatul Ulama atau NU hingga saat ini belum mengeluarkan pengumuman resmi tanggal hari raya Idul Fitri 1446 H.
NU akan berpedoman pada rukyatul hilal atau pemantauan hilal untuk menentukan 1 Syawal 1446 H, atau hari tibanya Idul Fitri 2025 mendatang.
Meski demikian, NU tetap menggunakan metode hisab sebagai prediksi. Nantinya hasil akhir akan ditentukan dan mengacu pada hasil pengamatan langsung yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai organisasi masyarakat pada waktu yang telah dijadwalkan.
Jadi dengan demikian dapat disampaikan bahwa cara penentuan lebaran versi NU akan mengacu pada pengamatan yang dilakukan bersama-sama dengan pihak pemerintah menjelang akhir bulan Maret 2025 nanti.
Baca Juga: Libur Lebaran 2025: Jadwal Lengkap Cuti Bersama Bank, Jangan Sampai Salah
Metode Penentuan 1 Syawal 1446 Versi Muhammadiyah
Untuk Muhammadiyah, secara resmi sebenarnya telah mengumumkan tanggal Idul Fitri 1445 H. Penetapan resmi ini tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1446 Hijriah.
Pada pengumuman tersebut Muhammadiyah menentukan tanggal tibanya hari raya Idul Fitri 1446 menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal atau perhitungan astronomi. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, 1 Syawal 1446 H akan tiba pada hari Senin, 31 Maret 2025 mendatang.
Pihak Muhammadiyah menyampaikan pada tanggal 29 Maret 2025 mendatang ijtimak jelang Syawal 1446 H terjadi pada pukul 17.59 WIB.
Pada hari tersebut matahari terbenam dan bulan berada di bawah ufuk. Dengan demikian umur bulan Ramadan 1446 H disempurnakan menjadi 30 hari.
Penetapan Idul Fitri 1446 H dari Pemerintah
Pemerintah kemudian merujuk pada kalender Hijriah 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI. Berdasarkan kalender ini, Idul Fitri 2025 akan tiba pada hari Senin, 31 Maret 2025.
Namun demikian jadwal ini sifatnya masih sekedar prediksi dan dapat berubah, bergeser satu hari lebih cepat atau lebih lambat.
Pemerintah akan melakukan penetapan 1 Syawal 1446 H secara resmi melalui sidang isbat yang dilaksanakan pada akhir bulan Ramadan nanti. Pemerintah beserta jajarannya akan melakukan sidang isbat pada 29 Maret 2025, dengan melakukan pemantauan hilal pada total 33 titik di Indonesia.
33 titik yang ditentukan tidak memasukkan wilayah Bali, sebab pada tanggal tersebut bertepatan dengan hari raya Nyepi yang dirayakan oleh umat Hindu dengan ibadah Catur Brata penyepian.
Namun demikian hasil pengamatan yang dilakukan di 33 titik akan menjadi dasar pertimbangan penetapan 1 Syawal 1446 H yang akan datang.
Itu tadi sedikit penjelasan tentang cara menentukan lebaran Idul Fitri versi NU, Muhammadiyah, dan pemerintah. Semoga menjadi artikel yang berguna untuk Anda, dan selamat melanjutkan kegiatan Anda berikutnya semoga sisa bulan Ramadan akan memberikan banyak berkah untuk Anda semua!
Kontributor : I Made Rendika Ardian