Serangan yang berlangsung pada Sabtu sore dan malam itu menghantam kota selatan Tyre, tempat berbagai lokasi menjadi sasaran. Satu orang tewas dan tujuh lainnya cedera sebagai akibatnya, kata jaringan berita Al-Mayadeen, mengutip kementerian kesehatan.
Enam orang juga tewas dan sebelas lainnya cedera dalam serangan udara Israel di Tullin, kota lain di Lebanon selatan.
Lembah Bekaa juga menjadi sasaran serangan udara Israel, yang menyebabkan sepuluh orang cedera, kata Al-Mayadeen.
Laporan media mengutip saksi mata yang mengatakan bahwa serangan itu "keras dan meluas."
Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengatakan mereka menanggapi tembakan roket dari Lebanon yang memicu bunyi sirene di bagian utara wilayah pendudukan.
Menurut laporan media Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan pasukannya untuk mengambil "tindakan tegas" terhadap target-target Hizbullah, dengan mengatakan "Israel tidak akan membiarkan bahaya apa pun" menimpa rakyatnya.
UNIFIL, pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon memperingatkan bahwa eskalasi tersebut dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kawasan tersebut, dan menyerukan semua pihak untuk "meneguhkan komitmen mereka."
"Kami sangat mendesak semua pihak untuk menghindari membahayakan kemajuan yang telah dicapai, terutama ketika nyawa warga sipil dan stabilitas yang rapuh yang diamati dalam beberapa bulan terakhir terancam," katanya dalam sebuah pernyataan.
Namun, Israel Katz, menteri Israel yang bertanggung jawab atas urusan militer ditemukan mengobarkan api dengan menyalahkan serangan tersebut pada pemerintah Lebanon dan bersumpah untuk membalas.
Baca Juga: PM Palestina Desak Dunia Hentikan Serangan Israel di Gaza: Pelanggaran Serius!
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, UNIFIL, mengatakan pihaknya "khawatir" dengan meningkatnya kekerasan pada Sabtu pagi.