Trump Perintahkan "Kekuatan Mematikan" ke Yaman: Houthi Terancam Lenyap?

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 25 Maret 2025 | 18:43 WIB
Trump Perintahkan "Kekuatan Mematikan" ke Yaman: Houthi Terancam Lenyap?
Donald Trump (x.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Selat Bab-el-Mandeb di Laut Merah, jalur perdagangan strategis dunia yang kini tidak aman gara-gara ancaman milisi Houthi asal Yaman. [Suara.com/Google Maps]
Selat Bab-el-Mandeb di Laut Merah, jalur perdagangan strategis dunia yang kini tidak aman gara-gara ancaman milisi Houthi asal Yaman. [Suara.com/Google Maps]

Sejak peluncuran kampanye militer AS terbaru, Washington hanya memberikan sedikit rincian tentang target spesifik Houthi tetapi bersikeras serangan itu berlangsung sepanjang waktu, yang ditujukan untuk menjaga navigasi maritim di Laut Merah.

Selama pemerintahan Biden, pasukan AS dan Inggris melakukan sekitar 1.000 serangan udara terhadap posisi Houthi antara 12 Januari 2024, dan dimulainya gencatan senjata Gaza.

Meskipun terus menerus dibombardir, kelompok itu tetap melanjutkan serangannya, yang menurut Washington didukung oleh Iran.

Lebih dari 100 serangan

Houthi telah menghadapi lebih dari 100 serangan udara dan laut sejak 15 Maret, yang menargetkan posisi berbenteng di Sanaa, Saada, Marib, Al-Jawf, Al-Bayda, Dhamar, dan Hajjah, serta berbagai lokasi di provinsi pesisir Laut Merah, Hodeidah.

Sebagai tanggapan, Houthi menembakkan lima rudal balistik ke Israel sejak Selasa lalu, yang menurut militer Israel semuanya dicegat tanpa menimbulkan kerusakan.

Kelompok itu juga mengklaim telah meluncurkan enam serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap kapal induk USS Harry S. Truman dan kapal-kapal pendampingnya sejak serangan dimulai. Militer AS belum mengomentari klaim ini.

Ilustrasi Kapal Tempur Amerika Serikat Saat Menyerang Markas Houthi, Yaman (militarytoday.com)
Ilustrasi Kapal Tempur Amerika Serikat Saat Menyerang Markas Houthi, Yaman (militarytoday.com)

Sejak bergabung dalam konflik melawan Israel setelah 7 Oktober 2023, Houthi telah meluncurkan sekitar 200 rudal dan pesawat nirawak.

Serangan tersebut hanya berdampak kecil pada militer, kecuali ledakan pesawat nirawak di sebuah apartemen pada 19 Juni yang menewaskan satu orang.

Baca Juga: Ikuti Cara Trump, Inggris Mulai PHK 10 Ribu PNS untuk Hemat Anggaran

Para pejabat Yaman mengkhawatirkan potensi serangan balasan Israel terhadap wilayah yang dikuasai Houthi, mirip dengan lima gelombang serangan tahun lalu yang menargetkan infrastruktur di Sanaa dan Hodeidah, termasuk bandara, pelabuhan laut, dan pembangkit listrik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI