Selain itu, pagar laut ini mengganggu aktivitas nelayan lokal dan berpotensi merusak ekosistem pesisir.
Pembongkaran dan Tanggapan Pemerintah
Pada Januari 2025, TNI Angkatan Laut bersama nelayan setempat mulai membongkar pagar laut tersebut.
Namun, hingga Maret 2025, laporan menunjukkan bahwa pagar laut di beberapa lokasi, seperti Desa Kohod, masih berdiri dan belum sepenuhnya dibersihkan.
Hal ini menimbulkan kekecewaan di kalangan nelayan yang merasa dibohongi oleh klaim pemerintah sebelumnya.
Dampak terhadap Masyarakat dan Lingkungan
Keberadaan pagar laut ini berdampak signifikan terhadap kehidupan nelayan lokal. Pagar tersebut menghalangi akses nelayan ke area penangkapan ikan, sehingga mengurangi hasil tangkapan dan pendapatan mereka. Selain itu, struktur bambu yang ditancapkan ke dasar laut berpotensi merusak ekosistem pesisir dan mengganggu keseimbangan lingkungan laut.