Suara.com - Nama konten kreator Willie Salim menjadi pembicaraan publik usai bikin konten masak daging rendang di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), beberapa waktu lalu.
Saat itu Willie mengadakan acara masak 200 kg daging rendang di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang.
Tujuan awalnya adalah untuk berbagi makanan dengan warga setempat dalam rangka buka puasa bersama.
Namun, kejadian berubah menjadi polemik ketika rendang yang masih dalam proses masak tiba-tiba "hilang" dalam hitungan menit setelah Willie meninggalkan lokasi untuk pergi ke toilet.
Warga sekitar menyerbu dan mengambil daging yang belum matang menggunakan berbagai alat seperti plastik, ember, hingga gayung, meskipun kondisinya masih panas dan belum siap disantap.
Video kejadian ini yang diunggah Willie menjadi viral dan memicu reaksi beragam. Banyak netizen menilai negatif warga Palembang, menyebut mereka "rakus" atau "tidak tertib," yang kemudian membuat masyarakat setempat merasa tersinggung dan reputasi kota tercoreng.
Kontroversi makin memanas dengan dugaan bahwa insiden ini sengaja diatur (settingan) untuk kepentingan konten, sebagaimana disuarakan oleh beberapa tokoh seperti Gubernur Sumsel Herman Deru, yang menyebut kejadian itu "dipancing" untuk menarik perhatian.
Konten kreator lain seperti Bobon Santoso juga mencurigai adanya kejanggalan. Sementara saksi bernama Hartati Syauqi mengklaim Willie dan timnya telah merencanakan kejadian tersebut.
![Konten kreator Willie Salim. [Instagram willie27_]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/24/47351-willie-salim.jpg)
Akibat kegaduhan ini, Willie Salim dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan oleh beberapa pihak, termasuk Kantor Hukum Ryan Gumay Lawfirm pada 22 Maret 2025 dan selebgram Palembang Adi BGP.
Willie dilaporkan atas dugaan pelanggaran UU ITE terkait penyebaran informasi yang menimbulkan keresahan dan merusak citra masyarakat Palembang.
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, bahkan mendukung proses hukum untuk membuktikan apakah ada unsur rekayasa.
Menanggapi hal ini, Willie mengunggah klarifikasi dan permintaan maaf pada 22 Maret 2025 melalui Instagram @willie27_.
Dirinya mengakui kurangnya persiapan dari pihaknya dan menegaskan bahwa ia tidak menyalahkan warga Palembang, melainkan menganggap ini sebagai pelajaran berharga.
Meski telah meminta maaf, reaksi publik tetap beragam. Sebagian menerima klarifikasinya, tetapi banyak warga dan tokoh Palembang, termasuk aktor senior Anwar Fuady tetap kecewa dan menuntut penghapusan konten tersebut karena dianggap merendahkan martabat kota.
Hingga 24 Maret 2025, Polda Sumsel telah menerima setidaknya tiga laporan terkait kasus ini.
Penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan apakah ada unsur kesengajaan atau pelanggaran hukum lebih lanjut.
Kontroversi ini menjadi sorotan besar tentang etika pembuatan konten digital dan dampaknya terhadap persepsi sosial.
Lantas seperti apa profil dan agama Willie Salim? Ini ulasannya.
Willie Salim merupakan seorang konten kreator dan selebritas media sosial asal Indonesia yang terkenal berkat konten unik dan kedermawanannya.
Lahir di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, pada 27 Mei 2002, pria keturunan Tionghoa ini berusia 23 tahun per 2025.
Profil
- Nama Lengkap: Willie Salim
- Tanggal Lahir: 27 Mei 2002
- Tempat Lahir: Toboali, Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung.
- Pekerjaan: TikToker, YouTuber, dan selebritas media sosial dengan 37,3 juta pengikut di TikTok dan 32,3 juta di YouTube.
- Karier: Memulai karier sebagai YouTuber sejak 2020, kemudian viral di TikTok melalui konten memborong dagangan (seperti takjil, produk waralaba) dan membagikannya ke masyarakat.
Agama
Willie Salim menganut agama Kristen, sesuai dengan keyakinan keluarganya dan pacarnya, Vilmei.
Meskipun aktif berbagi takjil selama Ramadan, hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pedagang kecil dan bukan bagian dari praktik keagamaannya.
Konten-kontennya yang menghibur dan aksi sosialnya menjadikannya salah satu kreator paling berpengaruh di Indonesia, dengan penghasilan dilaporkan mencapai Rp 200 juta per bulan.