Suara.com - Viral video seorang anak yang tangannya terjepit pintu KRL bikin heboh jagat maya. Lantaran tangannya terjepit, anak tersebut sampai menangis keras, terlebih dia juga terpisah dari ibunya yang gagal naik ke kereta yang sama.
Manajer Public Relations KAI Commuter Indonesia, Leza Arlan, membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia mengatakan kalau insiden itu terjadi pada Sabtu (22/3) lalu sekitar pukul 11.39 WIB di stasiun Tanah Abang dengan KRL Nomor 5085 rute Cikarang–Angke.
Ketika Commuterline tiba, anak tersebut naik terlebih dahulu tanpa didampingi orang tuanya.
"Saat orang tuanya hendak naik, pintu otomatis sedang dalam proses ditutup. Melihat hal itu, anak tersebut kembali hendak keluar dan tidak sempat," kata Leza dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/3/2025).
Melihat ibunya belum masuk ke kereta, si anak ingin keluar dan kembali ke peron. Namjn, pintu sudah lebih dulu tertutup yang mengakubatkan tangan si anak terjepit pintu yang tertutup otomatis.
Leza mengatakan Petugas Pengawalan KA (PAM Walka) yang sedang bertugas segera menghampiri dan menenangkan anak yang terpisah dari ibunya. Tangan anak yang terjepit pintu KRL di Stasiun Tanah Abang itu juga berhasil dilepas.
Anak itu kemudian diturunkan di Stasiun Angke dan segera diperiksa di Pos Kesehatan oleh petugas kesehatan stasiun. Dari hasil pemeriksaan, pada tangan yang kejepit tidak terdapat luka ataupun kondisi lainnya. Anak itu kemudian diserahkan kepada petugas Stasiun Angke untuk menunggu dijemput orang tuanya.
Atas kejadian tersebut, pihak KAI Commuter Indonesia mengingatkan para orang tua agar selalu mendampingi anak-anaknya selama berada di kawasan stasiun.
"Kami mengimbau kepada seluruh pengguna untuk tetap menjaga anak selama dalam perjalanan. Utamakan keselamatan dan selalu menjaga kenyamanan pengguna lainnya, baik di dalam Commuterline maupun di stasiun," pesan Leza.
Baca Juga: Pembayaran QRIS Tap di Commuter Line Baru Bisa September
KCI Operasikan 41 Perjalanan KRL di Wilayah 6 Saat Lebaran 2025
![Para penumpang Commuterline Jogja-Solo di Stasiun Yogyakarta. [Kontributor/Putu Ayu Palupi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/12/13441-pintu-masuk-commuter-line-jogja-solo.jpg)
Sementara itu, KAI Commuter (KCI) menambah jadwal perjalanan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line di Wilayah 6 Yogyakarta menjadi 41 perjalanan setiap hari selama masa Angkutan Lebaran 2025.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menjelaskan, penambahan perjalanan KRL mulai 21 Maret hingga 11 April 2025 ini dilakukan sebagai langkah antisipasi lonjakan pemudik tahun ini.
"Penambahan perjalanan 'Commuter Line' ini juga untuk memudahkan pemudik yang akan melanjutkan perjalanannya dari KA jarak jauh untuk menuju daerah-daerah di wilayah sekitar Yogyakarta, Klaten, Solo hingga Karanganyar," ujar Joni sebagaimana dilansir Antara, Jumat pekan lalu.
Terlebih lagi, menurut dia, Yogyakarta dan Solo merupakan salah satu daerah tujuan pemudik dari Jakarta, Bandung, atau Surabaya pada Angkutan Lebaran 2025
Total perjalanan harian tersebut, kata dia, terdiri atas 31 perjalanan KRL Yogyakarta - Palur dan 10 perjalanan KRL Prameks.
Rentang waktu operasional KRL Yogyakarta - Palur juga diperpanjang mulai pukul 05.00 WIB hingga 22.35 WIB.
KAI Commuter Wilayah 6 mencatat total akumulasi penumpang KRL Yogyakarta - Palur pada Februari 2025 mencapai sekitar 688.000 orang, dengan rincian 609.000 pengguna KRL dan 79.000 pengguna Prameks.
"Rata-rata per hari jumlah penumpang KRL itu ada sekitar 22.000 orang, dan untuk Prameks itu ada 2.800 orang per hari," kata dia.
Selama Lebaran 2025, KCI memprediksi akan terjadi peningkatan penumpang sekitar 6 persen dibandingkan lebaran tahun lalu di wilayah 6 Yogyakarta ini.
"Tahun lalu itu kita mengangkut sekitar 548.000 orang di masa angkutan lebaran. Di tahun ini kita prediksi mencapai 516.000 lebih atau 516.574 penumpang," katanya.
Joni menyebut Stasiun Yogyakarta menjadi yang paling padat selama masa libur, dengan 10 sampai 11 ribu pengguna tiap harinya sehingga masyarakat diimbau untuk naik KA dari stasiun alternatif.
"Kami mengimbau untuk naik daru stasiun lainnya seperti Stasiun Lempuyangan yang tercatat rata-rata volume pengguna sebanyak 3 ribu setiap harinya," kata dia.
Untuk mendukung kelancaran operasional, Joni menambahkan, pihaknya bakal menyiagakan sebanyak 228 petugas keamanan yang terdiri atas 186 petugas pengamanan stasiun dan 42 petugas pengamanan pengawalan kereta atau Walka.
Selain itu, 15 petugas kesehatan juga akan bersiaga di Stasiun Palur, Solo Jebres, Purwosari, dan Klaten.