Suara.com - Sejumlah ojek online (ojol) di Jakarta mengeluhkan soal pemberian Bantuan Hari Raya (BHR) lebaran Idulfitri 1446 Hijriah untuk pengemudi. Mereka menilai penyalurannya tak merata dan nominal yang diberikan terlalu kecil.
Atas hal ini, salah satu ojol bernama Komar (37) berharap Presiden Prabowo Subianto ikut memberikan sumbangan BHR. Pasalnya, Prabowo yang telah memberikan imbauan agar para penyedia aplikasi untuk memberikan BHR kepada para ojol.
"Bagusnya sih gitu ya. Kasih bantuan juga biar merata (pemberian BHR). Jadi nggak cuma imbauan," ujar Komar kepada Suara.com, Senin (24/3/2025).
Komar mengatakan, pemberian BHR ini ditanggung oleh penyedia aplikasi. Jika ada bantuan dari pemerintah, maka nominal dan penerimanya bisa saja bertambah.
"Kan kalau yang punya aplikasi terserah mereka kasih (BHR) ke kita," katanya.
Salah satu ojol dari aplikasi Maxim bernama Riki (35) mengaku belum menerima tersebut.
Riki mengaku sudah menjadi ojol sejak 3 tahun terakhir dan aktif menyelesaikan pesanan. Ia merasa dirinya harusnya dapat BHR dari perusahaan penyedia aplikasi.
"Belum dapat juga nih (BHR). Rating saya udah bagus banget, mentok kalau dibilang mah. Nggak ada ulasan negatif," ungkapnya.
Meski demikian, Riki menyebut tak semua driver Maxim senasib dengannya. Ia mendapatkan informasi pengemudi di daerah lain sudah dapat BHR.
Baca Juga: 53 Sekolah Rakyat Disebut Siap Diresmikan Tahun Ini, Sebagian Besar Aset Kemensos
"Saya lihat grup facebook Maxim itu pada dapat. Ada yang dari Surabaya sama Batam dapat Rp1 juta," ungkapnya.
Karena itu, Riki meminta agar Presiden Prabowo Subianto tak hanya sekadar memberikan imbauan bagi aplikator. Harus ada sanksi yang diberikan bagi perusahaan yang tak memberikan BHR.
"Jadi gak cuma imbauan saja, imbauan keras gitu. Ada sanksinya juga kalau bisa," pungkasnya.
Prabowo Imbau Besaran BHR Ditambah
![Presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi Mensesneg Prasetyo Hadi (kiri), Menhub Dudy Purwagandhi (keenam kiri), Menaker Yussierli (keenam kanan), Seskab Teddy Indra Wijaya (kanan), CEO Gojek Patrick Walujo (kelima kiri) dan CEO Grab Anthony Tan (kelima kanan) serta perwakilan pengemudi ojek daring menyampaikan keterangan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (10/3/2025). [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/sgd/YU]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/10/83990-thr-untuk-ojol-ojek-daring-ojek-online.jpg)
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengimbau kepada perusahaan penyedia aplikasi transportasi online untuk menambah besaran bonus hari raya (BHR) yang mereka berikan kepada mitra pengemudi (driver ojek online/ojol).
Menteri Ketenagakerjaan dalam surat edarannya nomor M/3/HK.04/III/2025 tentang Pemberian Bonus Hari Raya Keagamaan Tahun 2025 mengatur pemberian bonus hari raya untuk mitra pengemudi ditetapkan sebesar 20 persen dari rata-rata pendapatan bulanan mereka selama 12 bulan terakhir.
“Saya mendengar mereka akan terima kurang lebih Rp1 juta tiap pekerjaan, tetapi saya mengimbau pengusaha swastanya, kalau bisa ya ditambahlah. Ini mengimbau, kalau mengimbau boleh kan? Tidak ada paksaan,” kata Presiden Prabowo Subianto saat Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat pekan lalu.
Presiden kemudian menyebut pengusaha harus memperhatikan para pekerja dan mitranya, terlebih jika mereka telah mendapatkan banyak keuntungan dari usahanya.
“Pengusaha harus tahu, kalau masa yang bagus dia untung-untung, ya dia juga harus memperhatikan para pekerjanya. Justru para pekerja ini yang memberikan keuntungan bagi dia,” kata Presiden.
Prabowo kemudian juga menyebut keberhasilan pemerintah mengupayakan bonus hari raya untuk para mitra pengemudi karena hasil kerja sama yang baik dengan swasta.
Presiden pada 10 Maret 2025 mengumumkan pemerintah telah mendapatkan komitmen dari perusahaan transportasi online untuk bonus hari raya. Dalam acara yang sama, Presiden juga mengimbau perusahaan transportasi online untuk memberikan bonus hari raya/tunjangan hari raya kepada mitra pengemudi.
"Pada tahun ini, pemerintah menaruh perhatian khusus kepada para pengemudi dan kurir online yang telah memberi kontribusi penting dalam mendukung layanan transportasi dan logistik di Indonesia. Untuk itu, pemerintah mengimbau kepada seluruh perusahaan layanan angkutan berbasis aplikasi untuk memberi bonus hari raya kepada kurir dan pengemudi online dalam bentuk uang tunai dengan mempertimbangkan keaktifan kerja," kata Presiden saat jumpa pers di Istana pada 10 Maret.
Imbauan Presiden itu kemudian disambut baik oleh sejumlah perusahaan transportasi online, di antaranya dua perusahaan yang terbesar GoTo yang menaungi Gojek dan Grab.