Tinjau Perumahan di Karawang, Menteri PKP Tekankan Pentingnya Pengembang Bertanggung Jawab

Minggu, 23 Maret 2025 | 15:31 WIB
Tinjau Perumahan di Karawang, Menteri PKP Tekankan Pentingnya Pengembang Bertanggung Jawab
Menteri PKP, Maruarar Sirait mengunjungi salah satu pemilik rumah di Eternal Village, Muhammad Azzam. (suara.com/Tantri Amela Iskandar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengunjungi Perumahan subsidi di Karawang, Jawa Barat pada Sabtu, (22/3/2025). Terdapat dua perumahan yang dikunjungi yakni Eternal Vilage yang dikembangkan oleh PT Adhimix Precast Indonesia dan Shanaya Bintang Resisence yang dikembangkan oleh PT Bintang Anugerah Propertindo. 

Menteri Maruarat menyoroti pentingnya keberadaan pengembang yang bertanggung jawab dalam menyediakan hunian bagi masyarakat.   

“Program perumahan subsidi harus diberikan kepada pengembang yang memiliki komitmen terhadap kualitas dan kenyamanan penghuni,” ujar Menteri Maruarar Sirait, Sabtu (22/3/2025). 

Asal tahu saja, perumahan Eternal Village menyediakan rumah dengan luas tanah 60 meter persegi dengan bangunan 30 meter persegi, dua kamar tidur, satu kamar mandi, serta dapur. Perumahan ini juga menawarkan fasilitas umum yang memadai seperti sarana berolahraga dan tempat berkumpul masyarakat.

Muhammad Azam, salah satu penghuni perumahan subsidi Eternal Village di Desa Cengkong, Kabupaten Karawang, membagikan pengalamannya dalam memiliki rumah pertama. Ia mulai survei lokasi pada akhir 2020 dan menerima kunci rumahnya pada Maret 2021. 

"Pada saat itu saya hanya memiliki uang Rp 3 Juta  waktu itu. Booking fee satu juta, dan sisanya untuk biaya administrasi dan pemasangan pompa air. Dengan tenor 15 tahun dan cicilan Rp1.150.000 per bulan, saya bisa memiliki rumah sendiri," ungkapnya. 

Azam mengatakan kualitas bangunan cukup baik, dengan jalanan yang sudah dicor serta sistem drainase yang dalam sehingga mencegah banjir. 

"Waktu saya survei di tahun 2020, daerah lain banjir, tetapi di sini tetap kering. Itu salah satu alasan saya memilih tempat ini," ujarnya. 

Sementara saat berkunjung ke Shanaya Bintang Resisence, Maruarar Sirait bertemu beberapa wirausaha muda yang berhasil memiliki rumah. Salah satunya adalah Midi, seorang pedagang batagor yang membeli rumah komersial seharga Rp450 juta dengan cicilan Rp3,5 juta per bulan. 

Baca Juga: Menteri PKP 'Jemput Bola' ke KPK, Amankan Program 3 Juta Rumah Prabowo dari Korupsi

"Alhamdulillah, cicilan lancar. Masih bisa ada tabungan untuk keluarga dan anak sekolah," ujar Midi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI