Kepala BGN Sebut Gizi Tak Bagus Jadi Biang Kerok Timnas Kalah, Anggota DPR: Jangan Lebai

Minggu, 23 Maret 2025 | 14:37 WIB
Kepala BGN Sebut Gizi Tak Bagus Jadi Biang Kerok Timnas Kalah, Anggota DPR: Jangan Lebai
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam peluncuran Center of Excellence (CoE) atau pusat riset unggulan di kawasan Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2025). (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jadi Pak Presiden gelisah. Kalau kita tidak intervensi, ini kelompok ini 60% tidak pernah melihat menu dengan biji serimbang. Kalau makan itu ada nasi, ada bala-bala, ada mie atau bihun, kerupuk, kecap. Semua karbohidrat. Itu sudah cukup bagi mereka bahagia. Yang penting anaknya bisa hidup," kata Dadan dalam sambutannya di acara MoU di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Sabtu (22/3/2025).

Dari jumlah tersebut juga, kata dia, tak mengenal namanya minum susu. Padahal anak yang sedang dalam kandungan saat ini, kemudian yang masih bersekolah ke depan akan jadi tenaga kerja produktif.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani. (Suara.com/Bagaskara)
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani. (Suara.com/Bagaskara)

Untuk itu, ia mengatakan, jika pemerintah akan mengintervensi masalah tersebut.

"Nah kalau kita tidak intervensi, kita khawatir tenaga kerja produktif ini berkualitas rendah," ujarnya.

Ia pun menyinggung soal Timnas PSSI kalah dalam bertanding bola. Menurutnya jangan heran kalau kalah, sebab mereka kekuarangan gizi.

"Jadi jangan heran kalau PSSI itu sulit menang karena main 90 menit berat. Kenapa? Karena gizinya tidak bagus. Dan banyak pemain bola lahir dari kampung," katanya.

Namun, kata Dadan, kondisi tersebut sekarang sudah jauh lebih bagus. Sebab timnas kekinian diisi 17 pemain keturanan dari Belanda yang memiliki gizi yang bagus.

"Nah sekarang PSSI sudah agak baik karena 17 pemainnya merupakan produk makan bergizi di negeri Belanda. Meskipun belum mampu mengalahkan Australia dan Jepang," katanya.

"Apalagi Jepang yang makan berginya sudah 100 tahun. IQ rata-rata tertinggi di dunia bahasa Jepang. Karena makan berginya sudah 100 tahun. Jadi untuk olahraga sekalipun kita butuh kecerdasan," sambungnya.

Baca Juga: Kepala BGN Dadan Hindayana: Jangan Heran Kalau PSSI Sulit Buat Menang, Karena Gizinya Tidak Bagus

Untuk itu, kata dia, langkah pemerintah untuk memperbaiki gizi anak bangsa penting dilakukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI