Menag Nasaruddin: Sekaya Apa pun Bangsa Kita, Kalau Tak Rukun dan Tentram Tak Ada Artinya

Sabtu, 22 Maret 2025 | 22:16 WIB
Menag Nasaruddin: Sekaya Apa pun Bangsa Kita, Kalau Tak Rukun dan Tentram Tak Ada Artinya
Menag RI Nasaruddin Umar (Suara.com/Bagaskara Isdiansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar menegaskan kalau Indonesia ingin menggapai kemajuan, maka segala potensi bangsa tak boleh ditinggalkan. Menurutnya, untuk mencapai itu semua masyarakat harus rukun dan solid. 

Hal itu disampaikan Nasaruddin dalam acara silaturahmi buka puasa bersama dan dialog kebangsaan yang digelar oleh BPP Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/3/2025). 

"Sehebat apapun, sekaya apapun bangsa kita, tanpa diwujudkan oleh sebuah negara yang rukun dan tenteram, itu gak ada artinya," kata Nasaruddin. 

Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar menyampaikan jika Hari Raya Idul Fitri atau lebaran 2025 berpotensi jatuh di hari bersamaan yakni pada 31 Maret 2025 mendatang. (Suara.com/Bagaskara)
Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar menyampaikan jika Hari Raya Idul Fitri atau lebaran 2025 berpotensi jatuh di hari bersamaan yakni pada 31 Maret 2025 mendatang. (Suara.com/Bagaskara)

Ia mengatakan, adanya kerukunan dan solidaritas masyarakat harus bisa menjadi modal untuk memanfaatkan potensi kekayaan yang dimiliki Indonesia. 

"Ya, karena itu perpaduan antara kerukunan, solidaritas, dan juga penggalian potensi, potensi kekayaan bangsa itu harus dimanfaatkan," katanya. 

"Nah, kalau kita ingin menggapai kemajuan Indonesia yang efektif ini, ya memang tidak boleh meninggalkan sesuatu apapun potensi bangsa yang ada pada saat ini," sambungnya. 

Ia juga mengingatkan soal pentingnya sebuah kebudayaan. Menurutnya hal itu jangan sampai ditinggalkan. 

"Jadi kalau kita longgar di dalam menanam proteksi-proteksi kebudayaan kita, maka jangan-jangan nanti wajah kita mirip Indonesia, tapi isi kepalanya ada Cina, ada Amerika, ada, jadi keIndonesiaan itu gimana? Jadi bagaimana Mengindonesiakan umat beragama apapun agamanya di Indonesia," katanya. 

Terakhir soal kemiskinan, kata dia, kalau mau diatasi harus mengedepankan pendekatan keadilan. 

Baca Juga: Sumber Kencono Bangkit! Cek Harga Tiket Sugeng Rahayu Mudik 2025

"Kita sangat yakin kalau masyarakat di Indonesia ini mengelola secara adil potensinya, maka seharusnya tidak ada orang miskin di Indonesia ini. Maka itu kita harus mendukung Presiden Prabowo memberantas korupsi yang menggerus potensi bangsa itu, dan dampaknya sangat luas," katanya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI