Suara.com - Gegara guyonnya "Dimasak Aja" saat menangapi teror kepala babi di kantor Redaksi Tempo, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi kini menjadi sorotan. Bahkan, Hasan Nasbi dianggap sebagai pejabat bermental menyedihkan karena dianggap nirempati atas aksi intimidasi kepada jurnalis Tempo.
Kritik nyelekit untuk Hasan Nasbi disampaikan oleh Dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Herlambang P. Wiratraman.
Imbas ucapannya itu, Hasan Nasbi selaku juru bicara Istana dianggap telah membuat malu dan menjatuhkan derajat Presiden Prabowo Subianto. Pasalnya, Herlambang menganggap jika masyarakat punya hak untuk mendapatkan perlindungan dari negara dan itu telah diatur dalam Pasal 28G Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
"Mental pejabat begini sungguh menyedihkan warga bangsa, membuat malu, menihilkan empati, sekaligus merendahkan derajat peneladanan penyelenggara kekuasaan," kata Herlambang kepada wartawan, Sabtu (22/3/2025).
Perihal celetukan "Dimasak Aja" yang dilontarkan Hasan Nasbi saat menanggapi soal teror kepala babi di kantor Tempo menandakan jika pemerintah juga tidak punya komitmen untuk melindungi hak warganya. Herlambang menganggap sikap yang ditujukan Hasan Nasbi menandakan dirinya acuh terhadap bentuk teror yang terjadi di masyarakat.
"Ini justru penanda, kasus teror dianggap biasa," ungkapnya.

Alih-alih memberikan pernyataan tak pantas semacam itu, Herlambang mengatakan Hasan semestinya memperlihatkan komitmen penegakan hukum, menegaskan perlindungan hak atas rasa aman, dan juga terbuka ke publik menegaskan dukungan mengungkap pelaku teror.
"Bukan celometan, yang tak pantas diperlihatkan pejabat negara," ujarnya.
Celetukan 'Dimasak Aja' Hasan Nasbi
Baca Juga: Guyonan 'Dimasak Aja' Jubir Istana Dicap Kebodohan, Susi Pudjiastuti Murka hingga Colek Prabowo
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi kekinian kembali menjadi sorotan setelah jubir bicara di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu mengomentari soal teror kepala babi yang dikirim pelaku misterius ke kantor Redaksi Tempo, beberapa waktu lalu.