Profil George Foreman, Mantan Rampok Yang Jadi Legenda Tinju Wafat di Usia 76 Tahun

Sabtu, 22 Maret 2025 | 16:02 WIB
Profil George Foreman, Mantan Rampok Yang Jadi Legenda Tinju Wafat di Usia 76 Tahun
George Foreman (merah) vs Michael Moorer (kuning). (Foto: history.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - George Foreman, legenda Tinju dunia meninggal dunia pada usia 76 tahun.

Pihak keluarga mengabarkan langsung melalui media sosial pada Jumat (21/3/2025).

"Dengan rasa sedih yang mendalam, kami mengumumkan meninggalnya George Edward Foreman Sr. yang kami cintai, yang meninggal dengan tenang pada tanggal 21 Maret 2025 dikelilingi oleh orang-orang terkasih," tulis akun tersebut, dikutip dari Straits Times.

Hingga saat ini belum diungkap apa penyebab kematian George Forman.

Sebelum kepergiannya, George sempat terkena serangan stroke di era tahun 1970-an ketika ia bertarung di sebuah gedung tanpa AC.

Saat itu George bertarung sangat lamban selama 12 ronde hingga terjatuh dan dinyatakan kalah dalam keputusan juri.

Kemudian kejadian itu terjadi seusai bertarung dan berada di ruang Ganti.

Diduga ia kelelahan dan terkena heatstroke.

Pria tersebut pingsan hingga mengira bahwa telah meninggal dunia.

Baca Juga: Ridwan Kamil Mendadak Mundur dari Komisaris GRIA Usai Rumahnya Digeledah KPK

"Aku ingat aku melayang dalam kehampaan tanpa apapun. Aku tak peduli apakah ini kematian atau tidak tapi aku percaya pada Tuhan," kata George kala itu.

Sosok George Foreman

Sosok George Foreman dikenal sebagai pemegang rekor juara dunia kelas berat tertua dalam sejarah.

George Foreman lahir pada tanggal 10 Januari 1949 di Marshall, Texas, Amerika Serikat, dari pasangan Nancy Ree (Nelson) dan Leroy Moorehead.

 George kemudian mendapat nama belakang Foreman setelah ibunya menikah dengan JD Foreman, seorang pekerja konstruksi rel kereta api.

Dalam perjalanan karier yang gemilang, Foreman berhasil menjangkau banyak generasi.

Dia tercatat pernah bertarung melawan Chuck Wepner, Joe Frazier, Muhammad Ali, Dwight Muhammad Qawi, dan Evander Holyfield.

Di masa mudanya, George Foreman diketahui sebagai seorang penjahat kelas teri.

Dalam sebuah otobigrafinya, Foreman mengaku menghabiskan waktunya untuk menjadi perampok.

Setelah putus sekolah, ia bergabung dengan Job Corps pada usia 16 tahun dan setahun setelahnya menjajal dunia tinju.

Petinju berjuluk Big George itu memenangkan medali emas kelas berat di Olimpiade 1968 di Mexico City yang membuatnya jadi dikenal banyak orang.

Sukses itu menuntunnya menjadi petinju profesional dan memenangkan 37 pertandingan berturut-turut.

Dia hanya kalah dalam lima pertandingan selama kariernya.

Pertandingan antara George Foreman vs Muhammad Ali dalam pertarungan terkenal bertajuk Rumble in the Jungle pada tahun 1974 menjadi salah satu pertandingan tinju paling terkenal yang pernah ada.

Berbagai kenangan akan jatuh bangunnya di dunia tinju telah menjadikan dirinya terkenal.

Ia pun menjadi legenda dalam sejarah tinju dunia.

Namun demikian seiring lamanya ia berkarier di dunia tinju, usia pun terus berjalan.

Banyak yang pesimistis dengan Foreman untuk duel itu karena usianya.

Namun, di atas ring ia berhasil menjatuhkan Moorer di ronde kesepuluh untuk menjadi juara dunia tertua dalam sejarah.

Foreman kemudian memutuskan untuk pensiun dari ring tinju pada 1997.

Dia mengakhiri kariernya dengan catatan 76 menang (68 menang KO) dan lima kali kalah.

Setelah pensiun dari rinju tinju, Foreman fokus menjadi pendeta dan pengusaha.

Salah satu usaha yang dimiliki Foreman adalah berjualan alat pemagang bernama 'Lean Mean Grilling Machine'.

Gemar Makan Cheese Burger

Hal ini karena petinju tersebut jarang terdengar sakit.

New York Times melaporkan bahwa sebelumnya George sempat bercerita kegemarannya makan makanan fast food termasuk cheeseburger.

Padahal banyak ahli gizi dan pakar jantung yang mengingatkan kebiasaan tersebut karena takut akan kesehatan dan kolesterol George Foreman.

"Saat aku meninggalkan Houston ketika berusia 18 tahun, impianku adalah kembali dengan kaya raya untuk membeli semua burger keju yang kuinginkan," kata George.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI