Israel Habisi Kepala Intelijen Hamas di Gaza Selatan: Eskalasi Perang Tak Terhindarkan?

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Sabtu, 22 Maret 2025 | 13:54 WIB
Israel Habisi Kepala Intelijen Hamas di Gaza Selatan: Eskalasi Perang Tak Terhindarkan?
Ilustrasi tentara Israel. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Beberapa jam setelah Kabinet Netanyahu dengan suara bulat menyetujui pemecatan Ronen Bar, kepala dinas keamanan Shin Bet, Mahkamah Agung memerintahkan penghentian sementara pemecatannya hingga banding dapat disidangkan paling lambat tanggal 8 April. Kantor Netanyahu mengatakan pemecatan Bar berlaku efektif tanggal 10 April, tetapi bisa dilakukan lebih awal jika penggantinya ditemukan.

Jaksa agung Israel telah memutuskan bahwa Kabinet tidak memiliki dasar hukum untuk memecat Bar.

Laporan Shin Bet tentang serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 yang memicu perang di Gaza mengakui kegagalan badan keamanan tersebut. Namun, disebutkan pula bahwa kebijakan pemerintah Netanyahu menciptakan kondisi untuk serangan tersebut.

Keputusan untuk memecat Bar memperdalam perebutan kekuasaan yang sebagian besar berfokus pada siapa yang bertanggung jawab atas serangan Hamas tahun 2023.

Hal itu juga dapat menjadi panggung bagi krisis atas pembagian kekuasaan negara tersebut. Jaksa agung Israel telah memutuskan bahwa Kabinet tidak memiliki dasar hukum untuk memecat Bar.

Para kritikus mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan perebutan kekuasaan oleh perdana menteri terhadap pegawai negeri sipil yang berpikiran independen, dan puluhan ribu warga Israel telah berdemonstrasi untuk mendukung Bar, termasuk di luar kediaman Netanyahu pada hari Jumat.

Situasi usai serangan Israel di Gaza (X)
Situasi usai serangan Israel di Gaza (X)

Ratusan orang tewas di Gaza

Hampir 600 warga Palestina telah tewas sejak Israel pada hari Selasa menghancurkan gencatan senjata yang telah memfasilitasi pembebasan lebih dari dua lusin sandera dan membawa ketenangan relatif sejak akhir Januari.

Di kota selatan Rafah, para pejabat mengatakan pemboman Israel telah memaksa penduduk ke tempat terbuka, memperdalam penderitaan mereka. Para pejabat mengatakan mereka menghentikan pembangunan kamp penampungan untuk melindungi para karyawan.

Baca Juga: Saksi Mata Kisah Mengerikan dari Pengeboman Gaza: Rumah Runtuh Menimpa Kepala Orang-orang

Israel telah menghentikan pasokan makanan, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan bagi sekitar 2 juta warga Palestina di Gaza. Dikatakan bahwa operasi militer akan meningkat hingga Hamas membebaskan 59 sandera yang ditawannya — 24 di antaranya diyakini masih hidup — dan menyerahkan kendali atas wilayah tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI