Suara.com - Militer Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah membunuh kepala intelijen militer Hamas di Gaza selatan pada hari Kamis.
Dalam sebuah pernyataan, militer menyebut pemimpin Hamas sebagai Osama Tabash. Dikatakan bahwa ia juga merupakan kepala unit pengawasan dan penargetan kelompok tersebut.
Tidak ada komentar langsung dari Hamas.
Sebelumnya, sebuah serangan di Gaza menewaskan beberapa anggota keluarga saat Israel memerintahkan pasukan darat untuk maju lebih dalam ke wilayah tersebut dan bersumpah untuk menguasai lebih banyak wilayah hingga Hamas membebaskan sandera yang tersisa.
Ledakan di sebelah timur Kota Gaza menewaskan sepasang suami istri dan dua anak mereka, ditambah dua anak lainnya yang tidak memiliki hubungan keluarga tetapi berada di gedung yang sama, menurut para saksi mata dan sebuah rumah sakit setempat. Militer Israel tidak segera memberikan komentar mengenai ledakan tersebut.
Setelah merebut kembali sebagian koridor yang memisahkan Gaza utara dari selatan, pasukan Israel bergerak pada hari Kamis menuju kota utara Beit Lahiya dan kota perbatasan selatan Rafah. Militer mengatakan telah melanjutkan pemberlakuan blokade di Gaza utara, termasuk Kota Gaza.
Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan pada hari Jumat bahwa Israel akan melakukan operasi di Gaza "dengan intensitas yang meningkat hingga para sandera dibebaskan oleh Hamas."
"Semakin Hamas terus menolak untuk membebaskan mereka yang diculik, semakin banyak wilayah yang akan hilang dari Israel," kata Katz.
![Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu. [ANTARA/Anadolu/Abdülhamid Hoba]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/04/02/86851-perdana-menteri-israel-benjamin-netanyahu.jpg)
Pengadilan menunda pemecatan pejabat keamanan Israel oleh Netanyahu
Baca Juga: Saksi Mata Kisah Mengerikan dari Pengeboman Gaza: Rumah Runtuh Menimpa Kepala Orang-orang
Di Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengalami kemunduran dalam upayanya untuk memecat kepala keamanan dalam negeri negara itu.