Saat ini pihak YLBHI juga masih terbuka apabila masih ada yang ingin mengadukan orang hilang setelah aksi unjuk rasa tolak revisi UU TNI itu.
"Sampai tadi malam tercatat mayoritas yang mengadukan terkait korban luka-luka dan hilang. Walau masih ada yang mengadukan tanpa status medis maupun status hukum," katanya.
Sebelumnya diberitakan sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang TNI di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Namun aksi sempat memanas, apparat yang melakukan pengamanan aksi menembaki massa dengan tembakan.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Kamis (20/3/2025), sekitar pukul 16.00 WIB massa aksi mulai memanjat gerbang DPR. Tak hanya itu, sejumlah orang juga melempari batu dan botol ke arah dalam area DPR.
Sejumlah spanduk penolakan dibentangkan di gerbang DPR. Terpantau beberapa orang menembak petasan ke arah aparat yang berjaga di halaman depan gedung DPR.
Selain itu, beberapa peserta aksi tampak berusaha menjebol pagar DPR. Hujan kini turun di titik aksi namun massa masih bertahan di lokasi.
Massa juga sempat memblokade Jalan Gatot Subroto. Barisan massa yang ada di depan gerbang DPR meluber hingga ke jalan.
Beberapa orang peserta aksi bahkan memanjat dinding pembatas jalan tol.
Baca Juga: Massa Aksi Tolak UU TNI Berhasil Robohkan Pagar DPR, Polisi Langsung Tembak Water Cannon
Blokade ini dilakukan massa selama kurang lebih 20 menit. Alhasil arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto menjadi macet parah.