Kemensos Pegang 211 Titik Lokasi Sekolah Rakyat, Salah Satunya STPL Bekasi

Jum'at, 21 Maret 2025 | 17:02 WIB
Kemensos Pegang 211 Titik Lokasi Sekolah Rakyat, Salah Satunya STPL Bekasi
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. (Suara.com/Lilis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan kalau saat ini sudah ada 211 titik yang diusulkan sebagai lokasi pembangunan Sekolah Rakyat di berbagai daerah. Dia menyebut, dari jumlah itu, 45 di antaranya sudah siap digunakan menjadi Sekolah Rakyat tahap pertama yang dimulai Juli 2025.

"Per hari ini sudah ada 45 (titik) tahap pertama yang sudah siap membuka pendaftaran siswa," kata Gus Ipul usai rapat dengan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya di Kantor Kemensos, Jakarta pada Jumat (21/3/2025).

Dari total 211 titik tersebut, 164 di antaranya merupakan usulan dari berbagai pemerintah daerah yang terdiri dari 38 titik berupa bangunan dan 126 titik berupa tanah. Sedangkan 45 titik yang siap digunakan untuk tahap pertama berupa aset milik Kemensos. Rinciannya, yakni 33 sentra, 6 balai, 4 IPWL, Poltekesos, dan Pusdiklatprof.

Salah satunya berlokasi di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi. Kemudian, ada juga dua titik yang diusulkan oleh perguruan tinggi.

Meski demikian, Gus Ipul mengatakan, jumlah tersebut masih bisa berubah. Sebab, Kemensos tetap membuka peluang bagi berbagai pihak untuk mengusulkan lokasi strategis pembangunan Sekolah Rakyat.

Namun sebelum resmi digunakan, aset gedung-gedung itu akan lebih dulu disurvei oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

"Titik-titik itu perlu disurvei kelayakannya oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Ini masih memerlukan waktu," ucap Gus Ipul.

Sekolah Rakyat itu menjadi bentuk komitmen pemerintah untuk memotong garis kemiskinan ekstrem melalui peningkatan pendidikan. Sekolah dengan konsep asrama itu nantinya akan mendidik anak-anak dari keluarga miskin ekstrem agar bisa punya bekal pendidikan.

Gus Ipul menekankan kalau Sekolah Rakyat difokuskan untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, yang berarti secara pendapatan maksimal Rp400 ribu sebulan. Dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) kelompok itu masuk dalam peringkat desil 1.

Baca Juga: Mensos: Sekolah Rakyat Butuh 700 Guru untuk 2.000 Murid

Kendati begitu, jika kapasitas sekolah masih cukup, maka akan dilanjutkan seleksi murid pada anak-anak dari kelompok desil 2.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI