Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjend) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menghadirkan momen nan tidak terduga dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan yang menjeratnya.
Pada sidang yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (21/3/2025), Hasto membacakan eksepsi yakni nota keberatan atas dakwaan jaksa penuntut umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam kesempatan tersebut, ia mengutip ayat-ayat dari Al-Qur'an dan Alkitab untuk menekankan pentingnya keadilan sekaligus kebenaran dalam proses hukum yang dihadapinya.
Lalu apa makna kutipan-kutipan ayat dalam kitab suci ini?
Hasto mengungkapkan bahwa selama masa penahanannya, ia mendapatkan kesempatan untuk memperdalam pemahaman spiritualnya.
Ia bertemu dengan sahabat bernama Afrian Djafar yang memberinya nasihat bijaksana bersumber dari Al-Qur'an dan hadist.
Salah satu ayat yang dikutip Hasto adalah surah Al-Ma'idah ayat 8, yang berbunyi:
وَيٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ ۚ ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Latin:
Baca Juga: Penyidik Rossa Jadi Saksi Memberatkan, Hasto Curiga Ada Konflik Kepentingan di Kasusnya
Yā ayyuhallażīna āmanụ kūnụ qawwāmīna lillāhi syuhadāa bil-qisṭ, wa lā yajrimannakum syanaānu qaum ‘alā allā ta’dilụ, i’dilụ huwa aqrabu lit-taqwā, wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta’malụn.