Pemecatan Bar memicu kemarahan oposisi dan menyebabkan demonstrasi yang menuduh Netanyahu mengancam demokrasi.
Beberapa ribu orang menerjang cuaca buruk pada Kamis malam untuk berdemonstrasi di luar kediaman pribadi Netanyahu di Yerusalem dan kemudian di parlemen Israel, tempat para menteri sedang bertemu.

Dalam surat yang dipublikasikan pada Kamis, Bar mengatakan argumen Netanyahu adalah "tuduhan umum yang tidak berdasar yang tampaknya menyembunyikan motivasi di balik keputusan untuk mengakhiri (tugasnya)".
Ia menulis motif sebenarnya didasarkan pada "kepentingan pribadi" dan dimaksudkan untuk "mencegah penyelidikan atas peristiwa menjelang 7 Oktober dan masalah serius lainnya" yang sedang diselidiki oleh Shin Bet.
Ia merujuk pada "penyelidikan yang rumit, luas, dan sangat sensitif" yang melibatkan orang-orang yang dekat dengan Netanyahu yang diduga menerima uang dari Qatar, sebuah kasus yang dijuluki "Qatargate" oleh media.
Pemecatan Bar dilakukan setelah tentara Israel melancarkan serangkaian pemboman besar-besaran dan mematikan di Jalur Gaza pada hari Selasa, menyusul gencatan senjata selama dua bulan dan operasi darat yang "ditargetkan".
Netanyahu mengatakan operasi tersebut dimaksudkan untuk menekan Hamas agar membebaskan 58 sandera yang masih berada di wilayah tersebut.
Dalam kritik yang jarang dilakukan terhadap Netanyahu, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan pada hari Kamis bahwa ia khawatir dimulainya kembali serangan di saat krisis dapat merusak "ketahanan nasional".
Ben-Gvir kembali masuk kabinet
Baca Juga: Korban Gaza Tembus 700 Jiwa dalam Semalam! Hamas Desak Tindakan Liga Arab dan OKI
Menteri sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir telah dikembalikan ke jabatannya setelah kesepakatan antara partainya, Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi), dan Likud, partai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.