Korban Berjatuhan Saat Tidur, Israel Blokade dan Bombardir Gaza Utara

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Jum'at, 21 Maret 2025 | 07:01 WIB
Korban Berjatuhan Saat Tidur, Israel Blokade dan Bombardir Gaza Utara
Seorang wanita menggendong seorang gadis bereaksi setelah serangan udara Israel menghantam lingkungan Ridwan di Kota Gaza, Gaza pada 23 Oktober 2023. (ANTARA/Ali Jadallah / Anadolu/pri.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rezim Israel telah memberlakukan kembali blokade di Jalur Gaza utara, tak lama setelah melanjutkan perang genosida di wilayah Palestina.

Militer Israel memperingatkan warga Palestina di Gaza utara pada hari Kamis bahwa mereka tidak dapat menggunakan jalan raya utama untuk memasuki atau meninggalkan wilayah utara, tempat Kota Gaza juga berada.

Rezim telah mempertahankan blokade hingga Januari, ketika gencatan senjata dengan Hamas mulai berlaku setelah 15 bulan serangan gencar di Gaza.

Situasi usai serangan Israel di Gaza (X)
Situasi usai serangan Israel di Gaza (X)

Ratusan ribu warga Palestina kembali ke reruntuhan rumah mereka di utara setelah gencatan senjata dimulai.

Pada hari Selasa, rezim Israel mulai melakukan serangan militer lagi. Lebih dari 400 warga Palestina tewas pada hari itu saja.

Rezim menewaskan lebih dari 70 warga Palestina, termasuk banyak wanita dan anak-anak, saat mereka tidur di rumah mereka di Gaza utara dan selatan pada hari Kamis.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan gelombang serangan udara baru itu "hanya permulaan," dan berjanji bahwa pasukan Israel akan terus menggempur wilayah Palestina dengan "kekuatan penuh."

Dalam eskalasi besar, militer Israel melancarkan apa yang disebutnya "operasi darat terbatas" untuk merebut kembali kendali sebagian koridor Netzarim, jalur tanah strategis utama yang membelah Gaza menjadi dua.

Sebagai bagian dari gencatan senjata, Israel telah menarik pasukannya dari daerah tersebut.

Baca Juga: Donasi Mudah ke Palestina: Cara Aman dan Cepat Lewat OVO

Hamas membalas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI