Sejarah Banten dan Asal Usul Hingga Arti Nama di Baliknya

Hairul Alwan Suara.Com
Kamis, 20 Maret 2025 | 22:50 WIB
Sejarah Banten dan Asal Usul Hingga Arti Nama di Baliknya
Ilustrasi Masjid Banten-Sejarah Banten hingga asal usul nama Banten. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Atas prakarsa ayahnya, pusat pemerintahan yang semula bertempat di Banten Girang dipindahkan ke Surosowan Banten lama yang terletak kurang lebih 10 kilometer di sebelah Utara Kota Serang.

Setelah Sultan Hasanuddin wafat (Tahun 1570) digantikan oleh puteranyayang bernama Maulana Yusuf sebagai Raja Banten yang kedua (Tahun 1570-1580 M) dan selanjutnya diganti oleh Sultan yang ketiga, keempat dan seterusnya sampai dengan terakhir Sultan yang ke 21 yaitu Sultan Muhammad Rafiudin yang berkuasa pada Tahun 1809 sampai dengan 1816. 

Jadi periode Kesultanan/Kerajaan Islam di Banten berjalan selama kurun waktu kurang lebih 264 Tahun yaitu dari tahun1552 sampai tahun 1816. Pada zaman Kesultanan ini banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting, terutamma pada akhir abad ke XVI.

Dimana orang-orang Belanda datang untuk pertama kalinya mendarat di Pelabuhan Banten dibawah pimpinan Cornelis De Houtman dengan maksud untuk berdagang.

Namun sikap yang congkak dari orang-orang Belanda tidak menarik simpati dari Pemerintah dan Rakyat Banten saat itu, sehingga sering timbul ketegangan diantara masyarakat Banten dengan orang-orang Belanda.

Sejumlah wisatawan beraktifitas di kawasan wisata religi Kesultanan Banten di Kasemen, Serang, Banten, Minggu (7/6). [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman]
Sejumlah wisatawan beraktifitas di kawasan wisata religi Kesultanan Banten di Kasemen, Serang, Banten, Minggu (7/6). [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman]

Berikut daftar kesultanan atau raja di Banten :

  • Maulan Hasanuddin Panembahan Surosowan (1552)
  • Maulana Yusuf Panembahan Pakalangan (1570)
  • Maulan Muhammad Pangeran Ratu Banten (1580)
  • Sultan Abdul Mufakir Mahmud (1596)
  • Sultan Abdul Maali Achmad Kenari (1640)
  • Sultan Ageng Tirtayasa Abdul Fathi Abdul Fatah (1651)
  • Sultan Haji Abu Hasri Abdul Khahar (1672)
  • Sultan Abdul Fadhal (1687)
  • Sultan Abdul Mahasin Jainul Abidin (1690)
  • Sultan Muh. Syofai Jainul Arifin (1733)
  • Sultan Syarifudin Ratu Wakil (1750)
  • Sultan Muh. Wasi Jainul Arifin (1752)
  • Sultan Muh. Arif Jainul Asyikin (1753)
  • Sultan Abdul Mafakh Muh. Aliudin (1773)
  • Sultan Muhyidin Zainussalihin (1799)
  • Sultan Muh. Ishak Jainul Mutaqin (1801)
  • Sultan Pangeran Wakil Natawijaya (1803)
  • Sultan Aliudin (Aliudin II) (1803)
  • Sultan Pangeran Wakil Suramanggala (1808)
  • Sultan Muhammad Syafiudin (1809)
  • Sultan Muhammad Rafiudn (1813)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI