Suara.com - Kasus dugaan korupsi yang menyeret dua petinggi PT Petro Energy dalam pemberian fasilitas kredit dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) kembali menyorot perhatian publik.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menahan dua tersangka dalam kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) pada Kamis (20/3).
Kedua tersangka, yakni JM selaku Komisaris Utama PT Petro Energy dan SMD sebagai Direktur Keuangan PT PE.
Namun, di balik kasus ini, apa sebenarnya LPEI? Bagaimana lembaga ini bekerja lalu mengapa perannya dalam mendukung ekspor nasional?
Sebagai institusi yang bertugas memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global, LPEI berperan dalam pembiayaan, penjaminan, hingga asuransi ekspor.
Seberapa besar dampak kasus ini terhadap kredibilitas lembaga yang seharusnya menjadi motor penggerak ekspor nasional?
Melansir sejumlah sumber, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) merupakan institusi keuangan yang berperan penting dalam mendukung kegiatan ekspor nasional.
Sebagai lembaga khusus yang dibentuk oleh pemerintah, LPEI memiliki tugas utama untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan, dan asuransi guna memperkuat daya saing produk-produk Indonesia di pasar global.
Dalam menghadapi persaingan internasional yang semakin ketat, peran LPEI menjadi sangat strategis, terutama bagi pelaku bisnis yang ingin menembus pasar ekspor tetapi masih menghadapi keterbatasan modal dan risiko perdagangan.
Baca Juga: KPK Tahan 2 Debitur, Kerugian Negara atas Fasilitas Kredit LPEI pada Petro Energy Tembus Rp 846,9 M
Dengan berbagai fasilitas pembiayaan yang diberikan, LPEI diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan ekspor.