Suara.com - Sebuah unggahan di platform X (sebelumnya Twitter) oleh akun @Elvianadwirizki menjadi sorotan setelah menyebarkan konten bermuatan hoaks yang mencantumkan foto Sasmito Madrim.
Dalam unggahan tersebut, terdapat foto mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) itu dengan tulisan di bawahnya yang berbunyi, "Bocor alus propgram disintegrasi bangsa. Sasmito Madrim (Mantan Ketua Aji)," seolah-olah pernyataan itu berasal darinya.
Selain itu, terdapat keterangan dalam unggahan tersebut sebagai berikut:
“MEDIA DISINTEGRASA BANGSA, hanya memuat isu isu memecah bela bangsa”
Keterangan unggahan tersebut seolah memperkuat tudingan bahwa program Bocor Alus merupakan konten yang berpotensi memecah belah persatuan.

Padahal, Bocor Alus Politik sendiri adalah sebuah program podcast yang diproduksi oleh Tempo dan dikenal sering mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
Sasmito Madrim, yang saat ini menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Koreksi.org, telah memberikan klarifikasi terkait unggahan yang beredar tersebut.
Dalam wawancara dengan tim CekFakta.com pada Kamis, 20 Maret 2025, Sasmito menegaskan bahwa informasi yang beredar tidak sesuai dengan fakta.
“Itu jelas konten yang tidak sesuai fakta. Saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu,” ujar Sasmito.
Baca Juga: Cek Fakta: Foto Jokowi Berada di Dalam Sel Tahanan
Ia juga menekankan bahwa Bocor Alus merupakan produk jurnalistik yang dihasilkan sesuai dengan kaidah jurnalistik yang berlaku.
Sasmito mengaku baru mengetahui unggahan tersebut dan menyampaikan kekhawatirannya terkait dampak hoaks ini terhadap masyarakat.
“Tentu ini khawatirnya membuat informasi yang keliru di publik. Orang bisa berpandangan seperti yang disampaikan di media sosial, dan itu bisa menjadi upaya adu domba. Saya juga khawatir narasi ini memperkeruh situasi di masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut, ia meyakini bahwa rekan-rekan jurnalis di Tempo memahami bahwa unggahan tersebut bukan merupakan pernyataannya. Namun, ia mengkhawatirkan dampaknya terhadap masyarakat luas yang tidak mengenal dirinya secara langsung.
Polanya Mirip dengan Serangan Disinformasi Sebelumnya
Sasmito Madrim sebelumnya juga pernah menjadi korban serangan disinformasi, termasuk pada tahun 2022 ketika ia difitnah sebagai pihak yang menentang perlawanan Haris Azhar dan Fathia terkait kriminalisasi, serta menentang perjuangan warga Wadas.
Ia melihat ada pola serangan yang mirip dalam hoaks kali ini.
“Konten kali ini kurang lebih sama, bermuatan politik. Tidak tahu penyebabnya seperti apa. Yang jelas, dalam beberapa hari terakhir kami di Koreksi.org mengkritik liputan soal TNI menambah Kodam dan intens membahas RUU TNI disertai diskusi publik beberapa hari lalu,” ungkapnya.
Klarifikasi melalui Media Sosial
Sebagai bentuk klarifikasi, Sasmito juga mengunggah pernyataan di akun Instagram pribadinya.
Ia menegaskan bahwa narasi yang menyertakan fotonya dengan tuduhan terhadap Bocor Alus adalah hoaks.
“Saya yang bernama Sasmito ingin menegaskan bahwa konten yang beredar di media sosial yang menyertakan foto saya dengan narasi fitnah ke tim Bocor Alus adalah sesat,” tulisnya.
Ia juga membantah tuduhan bahwa Tempo mendukung pemecatannya dari VOA dan menegaskan bahwa Bocor Alus bukanlah program yang bertujuan memecah belah bangsa.
Sasmito menilai bahwa upaya fitnah seperti ini harus segera dihentikan karena dapat membangun narasi sesat di masyarakat.
Fenomena hoaks dan disinformasi yang menyasar jurnalis serta media independen semakin menjadi tantangan serius di era digital.
Masyarakat diimbau untuk lebih cermat dalam memilah informasi dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang belum terverifikasi.
Kesimpulan
Unggahan yang mengaitkan Sasmito Madrim dengan tuduhan terhadap Bocor Alus merupakan kabar bohong atau Hoaks.