Fenomena ini berkontribusi terhadap datangnya musim hujan lebih cepat dan berlangsung lebih lama. Akibatnya, beberapa daerah mengalami hujan deras yang lebih sering terjadi antara Oktober hingga Maret.
Dengan curah hujan yang meningkat, risiko bencana seperti banjir dan longsor pun ikut meningkat. Daerah rawan bencana, terutama di kawasan pesisir, lereng gunung, dan dataran rendah, perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi yang lebih sering terjadi selama La Nina berlangsung.
Sebagai perbandingan, fenomena La Nina berlawanan dengan El Nino, yang ditandai dengan kenaikan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik. Jika El Nino menyebabkan cuaca lebih kering di Indonesia, maka La Nina justru membawa hujan lebih banyak.
Meski memiliki dampak negatif seperti potensi bencana, La Nina juga dapat memberikan keuntungan bagi sektor perikanan. Peningkatan curah hujan menciptakan kondisi ideal bagi plankton, yang berdampak positif pada hasil tangkapan ikan.
Selain itu, ekosistem tertentu seperti hutan hujan tropis dapat memperoleh manfaat dari meningkatnya pasokan air.