Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), proyeksi panen pada Januari dan Februari 2-25 ini, masing-masing 1,31 juta ton beras dan 2,08 juta ton beras, serta pada Maret diperkirakan akan melonjak menjadi 5,20 juta ton beras.
Berdasarkan tren, diperkirakan produksi beras masih akan surplus seiring musim panen raya di April dan Mei 2025 ini.
Total proyeksi angka tersebut sudah melampaui konsumsi beras bulanan sebesar 2,5 juta ton atau terjaadi surplus.
Dengan total proyeksi produksi 3 bulan pertama di 2025 sebesar 8,59 juta ton, ini akan dapat memenuhi total kebutuhan konsumsi selama 3 bulan yang diestimasikan berada di angka 7,77 juta ton.
Dengan kondisi seperti itu, akan terdapat surplus 820 ribu ton untuk triwulan pertama 2025.
Ini tentunya sebuah pencapaian positif dalam memenuhi target swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Apa Itu La Nina?
La Nina merupakan fenomena iklim yang terjadi akibat penurunan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur.
Kondisi ini menyebabkan perubahan pola cuaca global, termasuk di Indonesia yang cenderung mengalami peningkatan curah hujan.
Dampak utama La Nina di Indonesia adalah intensitas hujan yang lebih tinggi dari biasanya, terutama di wilayah barat dan selatan.