Salut! Dua Wanita Ini Tetap Berdiri Bawa Poster Penolakan di Tengah Massa Pendukung RUU TNI

Kamis, 20 Maret 2025 | 17:55 WIB
Salut! Dua Wanita Ini Tetap Berdiri Bawa Poster Penolakan di Tengah Massa Pendukung RUU TNI
Dua Wanita Tetap Beridiri Tegak Bawa Poster Tolak RUU TNI di Tengah Masa Pendukung di Depan Gedung DPR, Kamis (20/3/2025). (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua wanita ini tetap berdiri tegap membawa poster berisikan penolakan terhadap RUU TNI di depan gerbang Gedung DPR/MPR, Kamis (20/3/2025).
Mereka bersama sejumlah kawan seperjuangan berdiri membentang postes penolakan di tengah aksi massa yang justru mendukung pengesahan RUU TNI.

Diketahui, terdapat dua aksi massa di depan gerbang Gedung DPR/MPR hari ini. Dua aksi itu yakni massa yang menolak RUU TNI dan massa pendukung RUU TNI.

Massa pendukung RUU TNI membawa serta mobil komanda. Orator meminta massa merapatkan barisan di balik poster bertuliskan dukungan terhadap pengesahan RUU TNI.

"Aksi Damai Dalam Rangka Mendukung RUU TNI Mendesak DPR RI dan Pemerintah Segera Mengesahkan RUU TNI Demi Tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia," tulis spanduk yang ditenteng massa pendukung RUU TNI, Kamis (20/3/2025).

Sementara itu, dua wanita tampak berdiri tegap membawa poster dari mertas bertulis tangan di antara massa yang justru mendukung RUU TNI.

Adapun poster yang dibentangkan massa aksi penolak RUU TNI berisikan sejumlah poin. Mulai dari penolakan terhadap RUU TNI, desakan agar TNI kembali ke barak, desakan pengusutan korupsi dan bisnis di ranah militer, serta penolakan terhadap kembalinya Dwifungsi ABRI.


"Barisan Perempuan Menolak RUU TNI! TNI Kembali ke Barak!" tulis poster betulis tangan yang dibawa massa penolak RUU TNI.

"Tolak RUU TNI. Usut Tuntas Korupsi dan Bisnis Militer. Tolak Kembalinya Dwifungsi ABRI," tulis poster tersebut.

Demo Memanas

Baca Juga: Demo Tolak RUU TNI di DPR Diadang Polisi dan Tentara Bersenjata, YLBHI: Indonesia Makin Gelap

Massa Mahasiswa dari berbagai universitas saat menggelar aksi menolak RUU TNI di Kawasan DPR, Jakarta, Kamis (20/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Massa Mahasiswa dari berbagai universitas saat menggelar aksi menolak RUU TNI di Kawasan DPR, Jakarta, Kamis (20/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Pantauan terkini, aksi demonstrasi terkait penolakan revisi RUU TNI di depan Gedung DPR RI mulai memanas karena mereka sudah mencoba untuk mendobrak gerbang dan juga memanjat pagar, Kamis petang.

Aparat kepolisian yang menjaga jalannya aksi tersebut mengimbau kepada massa agar tidak memanjat pagar dan mencoba merobohkan karena hal itu sudah melanggar ketentuan penyampaian pendapat di muka umum.

Massa tidak menggubris imbauan aparat, mereka terus mencoba mendobrak, kemudian anggota kepolisian memaksa mereka untuk turun dan meninggalkan lokasi.

Aksi polisi tersebut disambut para demonstrasi dengan melempari petugas menggunakan semua barang yang ada, mulai dari botol air mineral, petasan dan lainnya.

Kondisi memanas tersebut tidak berlangsung lama, setelah kepolisian menarik diri dari depan gerbang. Asap petasan sempat membumbung pada aksi tersebut.

Hingga pukul 17.00 WIB, suara pintu didobrak terus menggema, meski pintu yang terbuat dari besi kokoh itu tak bergeming dengan tenaga segelintir pendemo.

Lalu, aksi kembali melandai dan dilanjutkan dengan orasi-orasi yang dilakukan oleh orator pada aksi itu.

Sebelumnya, polisi mengerahkan sebanyak 5.021 personel gabungan untuk mengamankan aksi penyampaian pendapat atau demonstrasi dari elemen mahasiswa dan beberapa aliansi terkait Revisi UU TNI di depan Gedung DPR RI Jakarta Pusat.

"Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro.

Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari mahasiswa dan beberapa aliansi terkait RUU TNI, pihaknya melibatkan 5.021 personel gabungan.

Personel gabungan tersebut terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. Mereka ditempatkan di sejumlah titik sekitar Gedung DPR RI.

Jalan Gatot Subroto Ditutup

Petugas Jalan menutup sementara Jalan Gatot Subroto arah Grogol, Jakarta Barat karena ada demonstrasi penolakan RUU TNI  oleh elemen mahasiswa dan aliansi masyarakat, Kamis.

Tampak massa aksi masih terus berorasi di depan Gedung MPR/DPR RI dan jumlah mereka terus bertambah.

Aksi yang sempat hanya berada di bahu Jalan Gatot Subroto atau depan gerbang kini telah meluber ke badan jalan, sehingga petugas menutup jalan yang mengarah ke Grogol.

Sementara untuk jalan tol dalam kota dari dua arah masih dapat dilalui kendaraan dengan lancar.

Begitu juga Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Cawang masih terpantau normal.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro mengatakan bahwa pengalihan arus lalu lintas di depan Gedung DPR RI bersifat situasional.

Susatyo menyebutkan, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.

Selain itu, Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.

Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.

"Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di sekitaran Gedung DPR RI," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI