Warga Bulgaria Pekerja PBB Tewas di Gaza, Israel Bantah Terlibat

Bella Suara.Com
Kamis, 20 Maret 2025 | 14:46 WIB
Warga Bulgaria Pekerja PBB Tewas di Gaza, Israel Bantah Terlibat
Seorang pekerja asing yang mengalami luka akibat serangan udara Israel terhadap markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa dibawa ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah, Gaza tengah, pada 19 Maret 2025, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS) mengkonfirmasi bahwa salah satu stafnya tewas akibat ledakan bahan peledak di gedung PBB di Deir al-Balah.

Kepala UNOPS, Jorge Moreira da Silva, menyebut insiden ini sebagai pelanggaran hukum internasional dan menegaskan bahwa fasilitas serta personel PBB harus dilindungi oleh semua pihak.

Seorang pekerja asing yang cedera akibat serangan udara Israel terhadap markas Perserikatan Bangsa-Bangsa dibawa ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Gaza tengah, pada 19 Maret 2025. (Reuters)
Seorang pekerja asing yang cedera akibat serangan udara Israel terhadap markas Perserikatan Bangsa-Bangsa dibawa ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Gaza tengah, pada 19 Maret 2025. (Reuters)

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, turut menyatakan kekecewaannya dan menyerukan investigasi menyeluruh atas kejadian ini.

Juru bicara PBB, Farhan Haq, mencatat bahwa setidaknya 280 pegawai PBB telah tewas di Gaza sejak perang dimulai pada Oktober 2023.

Insiden ini terjadi di tengah gelombang serangan Israel di Gaza yang kembali intensif sejak Selasa, 18 Maret 2025.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 400 orang, menjadikannya salah satu episode paling mematikan sejak gencatan senjata rapuh pada 19 Januari 2025.

Badan pertahanan sipil Gaza juga melaporkan bahwa 13 orang tewas dalam serangan udara sejak tengah malam sebelumnya.

Israel telah meluncurkan penyelidikan atas kematian pekerja PBB tersebut, sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, menegaskan bahwa pasukan Israel turut membantu mengevakuasi jenazah dan korban luka untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit di Israel.

Meski begitu, penyebab pasti ledakan masih belum jelas.

Baca Juga: Tragedi Gaza: Ibu Hamil dan Bayinya Tewas dalam Serangan Udara Israel di Kamp Pengungsian

PBB menyatakan bahwa ledakan tersebut bukan akibat ranjau atau amunisi yang belum meledak, melainkan bahan peledak yang "dijatuhkan atau ditembakkan" ke dalam gedung, meskipun asal usulnya—darat, laut, atau udara—belum dapat dipastikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI