Amerika Serikat Serang Ibu Kota Yaman, Houthi Bersumpah Balas Dendam

Bella Suara.Com
Kamis, 20 Maret 2025 | 12:51 WIB
Amerika Serikat Serang Ibu Kota Yaman, Houthi Bersumpah Balas Dendam
Sebuah rudal diluncurkan ke langit dalam operasi yang diklaim menargetkan Houthi Yaman, di lokasi yang tidak disebutkan, sebagaimana terlihat dalam tangkapan layar dari video selebaran yang dirilis pada 18 Maret 2025. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kelompok Houthi tampak tidak gentar dengan serangan AS. Mereka bersumpah akan meningkatkan serangan, termasuk terhadap Israel, sebagai respons terhadap kampanye militer AS.

Pada Selasa, 18 Maret 2025, Houthi mengklaim telah menembakkan rudal balistik ke Israel dan berencana memperluas jangkauan target di negara itu dalam beberapa hari ke depan.

Langkah ini disebut sebagai balasan atas serangan udara Israel di Gaza setelah periode relatif tenang.

Keesokan harinya, pada Kamis pagi, militer Israel melaporkan berhasil mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman sebelum memasuki wilayahnya.

Sirene peringatan berbunyi di Tel Aviv dan Yerusalem, tetapi layanan ambulans Israel menyatakan tidak ada luka serius yang dilaporkan.

Houthi kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel. (Reuters)
Sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel. (Reuters)

"Sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman dicegat oleh Angkatan Udara Israel sebelum memasuki wilayah Israel. Sirene dibunyikan sesuai protokol," kata militer Israel dalam pernyataan resmi.

Houthi, bagian dari aliansi "Poros Perlawanan" yang meliputi Hamas, Hizbullah di Lebanon, dan kelompok bersenjata di Irak—semuanya didukung Iran—telah melancarkan lebih dari 100 serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sejak perang Israel-Hamas dimulai pada akhir 2023.

Mereka mengklaim aksi ini sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.

Baca Juga: Trump Deportasi 238 Gangster Venezuela ke El Salvador, Hakim AS: Langgar Hukum!

Serangan tersebut telah mengganggu perdagangan global dan memaksa militer AS meluncurkan operasi mahal untuk mencegat rudal Houthi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI