Kelaparan Resmi Melanda Gaza: Pasar Kosong, Toko Roti Tutup, Air Langka

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Kamis, 20 Maret 2025 | 11:24 WIB
Kelaparan Resmi Melanda Gaza: Pasar Kosong, Toko Roti Tutup, Air Langka
Sejumlah Warga Palestina menunggu pasokan makanan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, baru-baru ini. (ANTARA/Xinhua/Yasser Qudih.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jalur Gaza secara resmi memasuki fase pertama kelaparan di tengah pembatasan Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut, kata otoritas setempat.

"Gaza secara resmi memasuki tahap pertama kelaparan dengan hampir dua juta orang benar-benar kehilangan ketahanan pangan," kata Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail Thawabteh, dalam pernyataan pada Rabu (19/3).

"Warga Palestina sedang menghadapi bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat penutupan perbatasan oleh Israel dan penghalangan masuknya bantuan kemanusiaan," tambahnya.

Situasi usai serangan Israel di Gaza (X)
Situasi usai serangan Israel di Gaza (X)

Thawabteh mengatakan semua pasar di Gaza telah kehabisan pasokan makanan pokok yang menyebabkan membuat warga Palestina kehilangan kebutuhan hidup yang paling mendasar.

"Puluhan toko roti telah berhenti beroperasi karena larangan impor bahan bakar yang menyebabkan penurunan besar dalam jumlah roti yang tersedia bagi warga Palestina di Gaza," tambahnya.

Pada Jumat, Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengangkut pasokan makanan ke Gaza sejak 2 Maret karena Israel menutup semua titik perbatasan untuk pasokan kemanusiaan dan komersial.

Thawabteh mengatakan puluhan sumur air juga telah berhenti berfungsi, sehingga memperburuk krisis air di wilayah tersebut.

"Kehidupan di Gaza terancam hancur total dalam beberapa hari ke depan jika agresi Israel tidak dihentikan dan perbatasan tidak segera dibuka," ia memperingatkan.

Setidaknya 436 orang tewas dan lebih dari 670 lainnya terluka dalam serangan udara baru Israel di Gaza sejak Selasa, melanggar perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada Januari.

Baca Juga: Eropa Mengecam! Israel Diminta Hentikan Operasi Militer di Gaza, Buka Akses Bantuan Kemanusiaan

Hampir 50.000 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 112.000 lainnya terluka dalam serangan militer brutal Israel di Gaza sejak Oktober 2023.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI