![Anggaran harian makan bergizi gratis (MBG) di Lampung capai Rp191,59 juta. [ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/27/24218-makan-bergizi-gratis-di-lampung.jpg)
Keinginan Prabowo itu disampaikan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan usai rapat bersama kepala negara di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/3/2025) sore.
“Jadi, setelah Prof. Arif itu melakukan studi dan tim melihat ke bawah dan kami sepakat tadi dengan Bappenas dan juga Badan Gizi untuk bersama-sama melakukan pengawasan, misalnya bikin apa namanya tray-nya (wadah) itu tidak boleh diimpor, suruh bikin lokal,” kata Luhut di Kantor Presiden, Jakarta.
Luhut mengakui kekinian masih ada penggunaan produk impor. Ke depan, Prabowo meminta Badan Gizi Nasipnal ikut melakukan pengawasan untuk memastikan penggunaam produk dalam negeri dalam mendukung pelaksanaan MBG.
“Karena itu kita lihat masih ada buatan luar, jadi semua kita harus satu padu untuk melakukan pengawasan. Presiden tadi minta ini,” ujar Luhut.
Pernyataan Kepala BGN
Sebelumnya Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana buka suara terkait laporan Indonesia Business Post soal impor 40 juta piring stainless steel dari China untuk program makan bergizi gratis (MBG).
Dadan mengatakan angka 40 juta peralatan makan plat baja antikarat tersebut berlebihan. Sebab, kata dia, penerima manfaat MBG sejauh ini baru memasuki 3 juta orang. Berbanding jauh dari angka piring stainless steel produk China yang disebut akan membanjiri Indonesia pada tahun ini.
"Penerima manfaat saja baru masuk 3 juta dan ketersediaanya tidak melimpah. Jadi angka itu saya yakin berlebihan," kata Dadan kepada Suara.com, Kamis (20/3/2025).
Dadan menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam hal penyediaan produk impor untuk kebutuhan program MBG tersebut.
Baca Juga: Menu MBG saat Ramadhan Jadi Sorotan, Dinilai Tak Perhatikan Takaran
"Saya kira jumlah itu terlalu fantastis. Sejauh ini BGN tidak terlibat untuk hal-hal seperti itu," kata Dadan.